Indonesia Diterpa Bencana Lagi, Kali ini 10 Kecamatan di Aceh Terendam Banjir | tvOne

Jumat, 22 Januari 2021 - 09:05 WIB

Aceh Tamiang, Aceh – Indonesia kembali ditimpa bencana, kali ini menimpa sepuluh kecamatan di Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Wilayah tersebut terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter. Akibat peristiwa ini, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pada Kamis malam, 21 Januari 2021, air terlihat masih merendam puluhan rumah toko (ruko) serta ratusan rumah penduduk di Desa Sungai Liput dan Pasa Bandar Baru.

Banjir terjadi akibat hujan deras di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang. Air yang melimpah tersebut mengakibatkan Sungai Kanan di Aceh Tamiang meluap.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ada tiga kecamatan yang terdampak cukup parah akibat banjir di Aceh Tamiang. Yakni Kecamatan Bandar Pusaka, Kecamatan Tenggulun, dan Kecamatan Sekerak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan adal 760 rumah terendam, lebih dari 1.500 jiwa mengungsi, dan lebih dari 3.000 orang terdampak bencana tersebut.

Menurut BNPB, berdasarkan analisis InaRisk, Kabupaten Aceh Tamiang memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang sampai tinggi dengan 12 kecamatan dan 128.435 jiwa terpapar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Provinsi Aceh berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang masih akan terjadi hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat mengikuti informasi resmi prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal menggunakan InaRisk. 

Kerusakan Hutan Sumbang Banjir

Sebelumnya, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meminta pemerintah daerah menertibkan perkebunan dan pertambangan yang menyumbang kerusakan hutan di provinsi itu sebagai upaya mencegah terjadinya banjir.

"Banjir yang terjadi sekarang ini karena kerusakan hutan. Banjir ini menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat," kata anggota Komisi II DPRA Yahdi Hasan yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.

Yahdi mengatakan banjir di sejumlah daerah di Aceh terjadi sejak dua pekan terakhir. Wilayah terdampak banjir di antaranya Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur. Kemudian, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Pidie.

Menurut dia, banjir melanda beberapa kabupaten di Aceh tersebut karena kerusakan hutan. Hutan tidak mampu menyerap hujan dengan intensitas tinggi.

"Banjir tersebut sepertinya sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat Aceh. Karena itu, perlu upaya penertiban perkebunan dan pertambangan yang merusak kawasan hutan," kata Yahdi.

PolitikusPartai Aceh itu mengatakan Komisi II DPRA sudah memanggil instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Perkebunan, dan Dinas Pertambangan ESDM.

Pemanggilan tersebut untuk membahas penertiban perkebunan dan pertambangan di kawasan hutan. Pembahasan ini untuk memastikan ada langkah konkret Pemerintah Provinsi Aceh mengatasi kerusakan kawasan hutan yang menyebabkan banjir.

"Berapa banyak kerugian yang dialami masyarakat maupun pemerintah. Banjir seperti sudah menjadi langganan bagi sebagian masyarakat Aceh. Karena itu, butuh aksi penertiban untuk mengatasi kerusakan kawasan hutan," kata Yahdi. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral