Gempa Bermagnitudo 7,1 Guncang Talaud, Sejumlah Bangunan Warga Rusak | tvOne

Jumat, 22 Januari 2021 - 13:29 WIB

Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – Gempa bumi magnitudo 7,1 mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis, 21 Januari 2021, sekitar pukul 19.23 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pemutakhiran gempa, magnitudo 7.0 serta berada 132 kilometer timur laut Melonguane, Sulut. Guncangan itu mengakibatkan sejumlah bangunan milik warga rusak.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik. Gempa juga mengakibatkan penerangan atau lampu mati, serta komunikasi menjadi sulit.

BPBD juga melaporkan adanya kerusakan infrastruktur di dua kecamatan. Data per Kamis malam (21/1), pukul 21.44 wita atau waktu setempat mencatat dampak gempa berupa kerusakan bangunan dengan kategori ringan hingga sedang. Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh. Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan. 

Di samping tempat tinggal, gempa juga mengakibatkan 1 unit gereja terdampak di Desa Ganalo, Tampan Amma dan RSUD di Desa Mala, Melonguane. Pantauan sementara BPBD menyebutkan kerusakan minor teridentifikasi pada RSUD. Laporan tingkat kerusakan bangunan masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Terkait dengan dampak korban, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud masih melakukan pemantauan.

Berdasarkan peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI,  Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI. 

Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Melalui analisis InaRISK, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 18 kecamatan pada kabupaten tersebut berada pada potensi bahaya. 

Dilihat dari sisi risiko, sebanyak 86.759 jiwa berpotensi terpapar bahaya. Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.

Data  bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:02
00:54
07:24
07:59
06:48
02:28
Viral