Menggunakan Helikopter, Pendistribusian Logistik Untuk Korban Gempa di Wilayah Terisolir | tvOne

Selasa, 26 Januari 2021 - 13:40 WIB

Mamuju – Hingga hari ke 12 setelah bencana gempa yang mengguncang Sulawesi Barat pendistribusian logistik makanan untuk wilayah terisolir terus dilakukan. Kali ini distribusi logistik makanan diarahkan ke desa kopeang, kabupaten Mamuju, yang terdiri dari delapan dusun.

Komandan Lantamal VI Makassar Laksamana Pertama Benny Sukandari mengatakan bantuan bahan pangan ke warga pengungsian di desa Kopeang yang terisolir. “Desa ini salah satu desa yang terisolir. Semoga hari ini bisa terjangkau semua. Kita juga perhatikan kondisi cuaca. Mudah-mudahan semua bahan pangan dan pakaian bis akita bagikan semua,” kata Benny.

Tim akan mengankut bantuan dalam tiga kali penerbangan menggunakan helikopter. Sejauh ini, tim dari Lantamal VI Makassar telah melakukan 12 kali penerbangan untuk mengirimkan bantuan makanan ke wilayah terisolir.

Belum Tersentuh Bantuan

Dikabarkan juga, hingga hari ke 12 pasca gempa, pengungsi di kabupaten Mamuju Tengah terus meningkat. Bahkan dilaporkan ada lebih dari 1.000 pengungsi yang belum tersentuh bantuan.

Tercatat ada lima kecamatan yang lokasi pengungsiannya dilaporkan belum tersentuh bantuan yakni di kecamatan Pangale, kecamatan Topoyo, Budong-budong, Tobadak dan Karosa. Berdasarkan data jumlahnya mencapai 1.730 jiwa ini tersebar di lima kecamatan.

Pemberian bantuan terkendala belum terdatanya semua pengungsi korban gempa yang datang di kabupaten Mamuju Tengah sehingga penyaluran bantuan terhambat.

Pihak BPBD kabupaten Mamuju Tengah menyebut baru bisa memberikan bantuan kepada pengungsi yang sudah terdata saja.

Pola Distribusi Bantuan

Sementara itu, distribusi bantuan dari para relawan kini dilakukan dengan cara dibagikan dari tenda ke tenda. Hal ini dilakukan guna menghindari rebutan antara pengungsi di pengungsian area sport center kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Perubahan metode distribusi ini dilakukan untuk mencegah pemberian bantuan yang tidak merata akibat saling berebut.

Kini warga di pengungsian cukup berdiri di depan tenda kemudian para relawan akan mendatangi mereka berdasarkan data pengungsi di dalam satu tenda. Pengungsi cukup menyebutkan jumlah penghuni di dalam satu tenda sebelum diberikan bantuan sembako yang sudah disatukan menjadi satu kemasan.

Hingga kini setidaknya ada 1.500 warga dari kelurahan Rangas yang masih bertahan di tenda pengungsian area sport center kabupaten Majene. (ito)

(Lihat Juga: Dinas PUPR kerahkan 30 petugas untuk bersihkan tumpukan sampah di kali baru Depok)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral