Presiden Targetkan BKKBN Tekan Angka Anak Gagal Tumbuh

Kamis, 28 Januari 2021 - 19:37 WIB

Jakarta, Klik Disini - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) minta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memegang kendali atas pencegahan stunting atau gagal tumbuh anak di Tanah Air mulai saat ini. "BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini," ujar Presiden dalam arahan di acara Rakornas Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Negara Jakarta, Kamis (28 Januari 2021).

Presiden mengatakan, BKKBN telah diputuskan menjadi ketua pelaksanaan penanganan penurunan angka stunting. Angka stunting yang 5 tahun lalu berada di angka 37 persen sudah turun menjadi 27,6 di 2019. Presiden mengingatkan target penurunan angka stunting di 2024 adalah menjadi 14 persen. "Bukan angka mudah tapi saya meyakini kalau di lapangan dikelola dengan manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit," jelas Presiden.

Kepala Negara menyampaikan bentuk konsolidasi anggaran dan program sudah didesain. BKKBN akan mendorong kementerian dan lembaga. "Ini menjadi tugas bapak ibu semua karena persoalan stunting harus mendapat perhatian serius. Sekali lagi di 2019 masih 27,6 persen. Angka ini diperkirakan akan naik karena pandemi," jelasnya.

Presiden menekankan target 14 persen di 2024 bukan target mudah, namun jika dilakukan dengan kerja serius, berkoordinasi dan berkolaborasi maka penurunan stunting bisa dilakukan secara signifikan.
"Saya tegaskan karena yang memiliki infrastruktur organisasi sampai ke bawah adalah BKKBN, nanti kegiatan itu akan dikoordinasikan Menko PMK dan Ketua Pelaksananya adalah Kepala BKKBN," kata Presiden.

Presiden juga meminya BKKBN melakukan sosialisasi tidak hanya soal jumlah anak dan jarak antara kelahiran, namun bagaimana membangun ketahanan keluarga secara utuh. “Yang paling penting disosialisasikan adalah membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang baik kesehatan, ekonomi, pendidikan anak,” katanya.

Selain ketahanan keluarga, pilar-pilar kebahagiaan keluarga seperti penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan sampai terjaganya sumber-sumber pendapatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendampingan dan pemberdayaan yang harus dilakukan BKKBN ke masyarakat.

Presiden minta BKKBN menerapkan strategi yang berbeda dalam pendampingan dan pemberdayaan. Hal itu karena kelompok sasaran utama dari program BKKBN adalah adalah generasi muda atau keluarga-keluarga muda yang saat ini kehidupannya dekat dengan digitalisasi. “Semua punya telepon genggam (HP) dan sering melihat HP, media sosial. Oleh karena itu metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian, penyampaian-penyampaian informasi gunakan media-media yang kekinian sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan,” ujar dia. (ari/ant)

(Lihat juga Tembus 1 Juta Kasus Corona, Menkes Minta Masyarakat Kerja Keras Jalankan Protokol Kesehatan)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
06:38
01:04
05:15
09:25
02:55
Viral