Ribuan Ikan Peternak di Purwakarta Mati, Pertanda Apa Ini? | tvOne

Minggu, 31 Januari 2021 - 17:48 WIB

Purwakarta, Jawa Barat - Seminggu terakhir, angin sering bertiup cukup kencang dan mendera Kawasan Waduk Jatiluhur. Selain itu hujan sering mengguyur wilayah Kabupaten Purwakarta. 

Tak ayal lagi, perairan menjadi bergelombang dan berbagai endapan di dasar waduk naik ke permukaan, sehingga menyebabkan ribuan ikan di keramba jaring apung danau Jatiluhur mati mendadak.

Ribuan ikan milik para petani di Keramba Jaring Apung, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat mati dan membusuk. Petani pun terpaksa melakukan panen dini kepada hewan yang masih hidup agar kerugian yang dialami tidak semakin besar.

Kematian massal ribuan ikan ini membuat petani ikan kebingungan. Kematian mendadak ribuan ikan ini terjadi sejak 4 hari lalu dan semakin parah di hari ini (31/1). Bahkan matinya ikan ini hampir terjadi diseluruh Kolam Jaring Apung, Waduk Jatiluhur.

Akibat kondisi ini, petani ikan pun mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Jenis ikan yang mengalami kematian massal adalah jenis ikan nila, ikan mas, dan bawal. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, petani pun terpaksa melakukan panen dini pada ikan yang masih hidup.

Diduga matinya ikan-ikan ini akibat cuaca buruk ditambah dengan arus bawah air waduk. “Empat hari ini soalnya cuacanya lagi jelek, lagi mendung tidak ada panas, tidak ada oksigen air putih naik keatas,” ungkap Edo Junaedi, peternak ikan.

Ia mengatakan jika banyak ikan miliknya yang mati mendadak bahkan tidak terhitung jumlahnya. Edo pun mengaku ikan yang sudah mati tersebut tidak bisa dijual. Peristiwa ini bukanlah kali pertama terjadi. Namun, kematian massal ikan akibat cuaca buruk ini terlambat diantisipasi.

Ketika ditanya perihal penyebab ribuan ikan mati mendadak, Sekdis Perikanan & Peternakan Purwakarta yakni Ade M. Amin mengutarakan jika sejak hari Rabu (27/1) hingga hari ini cuaca agak mendung dan hujan. Sehingga mengakibatkan perairan di Jatiluhur itu agak kurang baik dengan kondisi ikan yang ada disitu.

“Kurang lebih sekitar 80 ton lebih diakibatkan karena hujan yang terus-menerus setiap pagi sehingga mengakibatkan sinar matahari kurang tembus permukaan air danau sehingga mengakibatkan kekurangan oksigen,” paparnya. (adh)

 

Lihat juga: Gelombang Pasang Setinggi 4 Meter Terjang Rumah Warga di Pesisir Pantai

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral