KEJI! Orang Utan di Kotawaringin Timur Dibacok, Luka Sepanjang 16 CM dan Lebar 6 CM | tvOne

Selasa, 2 Februari 2021 - 12:34 WIB

Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah - Seekor orang utan jantan (Pongo pygmaeus) terluka parah di bagian kepala diduga akibat sabetan senjata tajam oknum warga di Sampit, Kotawaringin Timur. Diduga orang utan tersebut dilukai setelah masuk ke perkebunan pisang yang sebelumnya merupakan bagian dari habitatnya.

Tim dokter hewan dari orang utan foundation international (OFI) berupaya menyelamatkan nyawa orang utan ini dengan mengobati luka bacokan sepanjang 16 sentimer dan lebar 6 sentimeter di bagian kepalanya.

Diduga orang utan ini dilukai warga setelah masuk ke perkebunan pisang milik warga di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. Sebelumnya lokasi persawahan tersebut diperkirakan merupakan habitat asli orang utan yang digarap warga.

Setelah sempat kritis orang utan dengan berat 59 kilogram ini dirawat di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW II Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

“Kondisi orang utan yang kita dapat saat rescue memang dalam kondisi luka berat, luka terbuka di kepalanya sepanjang 16 sentimeter dan lebar 6 sentimeter. Kemungkinan ini karena senjata tajam oleh oknum masyarakat. Saat rescue, kami menemukan di kebun pisang, di tengah ladang persawahan,” papar Kepala BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Dendi Sutiadi.

Petugas BKSDA memperkirakan, pemulihan untuk orang utan ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Pemulihan juga akan bergantung pada kondisi fisiknya mengingat usia orang utan dalam kisaran 20-25 tahun.

Setelah pulih nantinya orang utan ini akan kembali dilepasliarkan ke lokasi yang lebih aman dari jangkauan masyarakat.

BKSDA Selamatkan 3 Orang Utan

Sementara itu, Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengatakan pihak BKSDA pada Minggu (31/1) menyelamatkan tiga ekor orang utan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Total ada tiga ekor. Dua ekor yaitu induk dan anak di Jalan Jenderal Sudirman dan satu ekor orang utan dewasa di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit," kata Muriansyah.

Penyelamatan satwa dilindungi itu, kata dia, dibantu oleh Orang utan Foundation Internasional (OFI) yang datang ke Kotawaringin Timur bersama tim BKSDA Kalimantan Tengah dari Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun.

Keberadaan orang utan di kebun karet warga di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 11 itu dilaporkan warga sejak sepekan lalu. Warga menyebutkan ada tiga ekor orang utan yang terlihat, yakni indukan jantan dan betina, serta seekor anak orang utan.

Muriansyah menjelaskan sekitar satu pekan tim BKSDA melakukan pemantauan dan terakhir yang terlihat adalah hanya induk betina dan anaknya. Penyelamatan pun dilakukan terhadap dua ekor orang utan tersebut.

Induk orang utan ditangkap dengan cara dibius, sedangkan anaknya digendong. Induk betina itu diperkirakan berusia 20 tahun dengan berat 26 kilogram, sedangkan anak orangutan berjenis kelamin jantan diperkirakan baru berusia 10 bulan dan berat tiga kilogram.

"Lokasi penyelamatan berupa kebun karet. Orangutan merusak dan memakan kulit pohon karet karena kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya," katanya.

Sementara satu ekor orang utan lainnya yang diselamatkan adalah berjenis kelamin jantan berusia sekitar 25 tahun di persawahan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit. Orang utan ini ditemukan dalam kondisi luka di kepala bagian kiri, diduga akibat senjata tajam. (ito)

(Lihat Juga: Bisnis prostitusi online dibawah umur di Mojokerto libatkan 36 anak)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:38
01:55
02:13
05:10
03:07
02:26
Viral