Sambil Menitikan Air Mata, Ketua DPD Jakarta Gelar Cap Jempol Darah untuk Dukung AHY | tvOne

Minggu, 7 Maret 2021 - 14:11 WIB

Jakarta - DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menggelar cap jempol darah di kantor DPD Partai Demokrat di Cipayung, Jakarta, Ahad (7/3). Aksi ini salah satu bentuk kesetiaan terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di partai berlambang Bintang Mercy itu. 

Selain itu, aksi cap jempol ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) kubu Moeldoko yang dianggapnya abal-abal yang saat itu digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Seluruh pengurus DPC (Dewan Pimpinan Cabang) serta ranting turut serta mengikuti aksi cap jempol darah, tak terkecuali warga yang termasuk dalam simpatisan AHY yang juga ikut dalam aksi ini.

DPP Parta Demokrat DKI Jakarta, Santosa bahkan tak kuasa menahan tangis saat menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Parta Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilainya telah dizalimi.

Menurutnya, pemilik suara KLB yang sah tak ada yang hadir dalam Kongres Luar Biasa versi Deli Serdang itu. 

“Ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk loyalitas kita kepada Ketua Umum AHY tetapi demi keadilan yang dilakukan oleh penguasa saat ini,” ungkap Santosa, Ketua DPP Partai Demokrat DKI Jakarta sambil menitihkan air mata.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil kongres Partai Demokrat 2020 beserta Kongres Luar Biasa (KLB) adalah pemilik suara yakni Ketua DPD dan DPC.

“Alhamdulillah DKI Jakarta dan Ketua DPC ada 6 solid dan tetap mendukung Ketua Umum AHY serta tidak hadir di Kongres Luar Biasa abal-abal itu,” ucapnya.

Santosa pun meminta kepada pengurus DPC dan ranting untuk tidak takut apabila menerima ancaman dari pihak manapun dan segera melaporkannya ke pihak DPP Partai Demokrat.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menggelar rapat konsolidasi partai dengan para pemimpin, pejabat, dan petinggi partai di tingkat pusat. Rapat konsolidasi digelar menyusul hasil KLB Partai Demokrat versi Deli Serdang, Sumatera Utara pimpinan Moeldoko.

Tidak hanya ditingkat pimpinan pusat, AHY menjelaskan bahwa konsolidasi partai ini juga dilakukan di jajaran DPD, DPC hingga ranting di 34 provinsi, dan 512 kabupaten/kota daerah.

Konsolidasi digelar sebagai bentuk kesetiaan dan pembulatan visi seluruh pimpinan, pengurus, dan kader partai yang memang sah di jajaran Partai Demokrat. 

AHY kembali menegaskan bahwa Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPPD) oleh Kepala KSP Moeldoko sebagai bentuk ancaman pada demokrasi negara. Sehingga AHY menilai jika gerakan itu bukan lagi masalah internal partai dan harus ditindaklanjuti secara serius. (adh)

 

Lihat juga: Rekam Jejak Gerak-Gerik Moeldoko, Siap Kudeta Demokrat?

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral