Geger! Ritual Pria dan Wanita Mandi Bersama di Pandeglang | tvOne

Sabtu, 13 Maret 2021 - 10:18 WIB

Pandeglang, Banten – Warga Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten digegerkan dengan ritual mandi bersama sekelompok pria dan wanita di sebuah penampungan air dekat area kebun sawit PT Globalindo Agro Lestari (GAL), pada Kamis, 11 Maret 2021.

Warga yang melihat langsung ritual tersebut melaporkan ke Polsek Cigeulis. Sehingga orang-orang yang melaksanakan kegiatan tak lazim itu kemudian diamankan petugas gabungan dari Polsek Cigeulis dan Polres Pandeglang. Mereka diduga mengikuti aliran sesat Hakekok Balakasuta.

Ada enam belas orang yang mengikuti kegiatan mandi bersama itu. Mereka semuanya bugil.

“Ada delapan laki-laki, lima perempuan, dan tiga anak kecil,” ungkap Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya.

Menurut Iyat, para pengikut aliran itu tidak keberatan ketika salah seorang lelaki yang disebut sebagai imam meraba-raba tubuh mereka.

“Mereka berangkat ke danau untuk mandi bersama. Menurut mereka apa yang dibawa termasuk hp, pakaian, itu dilempar ke danau. Menurut kepercayaan mereka itu untuk membuang hal yang kotor. Imam tersebut memegang-megang istri orang, seolah-olah membersihkan,” ujar Iyat.

Iyat kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.

“Saya di situ ditemani beberapa perangkat desa dan warga lainnya, menunggu anggota Polsek sekitar jam 10. Setelah datang anggota Polsek, kerumunan tersebut berpindah ke rumah salah satu anggota aliran sesat itu. Akhirnya kami menangkap 16 orang tersebut dan dibawa ke kantor polisi,” kata Kepala Desa Banyuasih.

Dari pengakuan para pengikut aliran ini, mandi bersama merupakan sebuah ritual untuk membersihkan diri dari segala dosa. Mereka juga percaya berendam sambil bertelanjang bersama-sama itu juga dapat membuat pengikut Balakasuta menjadi orang yang lebih baik.

Saat ditangkap, para pengikut Hakekok Balakasuta ini sudah berada di kediaman salah satu pengikutnya.

“Olah TKP yang ada di kediaman yang bersangkutan kami mengumpulkan beberapa barang bukti di antaranya ada kitab, ada pusaka-pusaka, jimat-jimat serta ada alat kontrasepsi,” ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi.

Meski demikian polisi memastikan tidak ada indikasi penyimpangan seksual pada kegiatan ajaran tersebut.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang bersama instansi terkait bakal menginvestigas ajaran Hakekok Balakasuta ini. Pemkab juga akan memberikan pembinaan kepada belasan warga pengikut aliran itu.

“Kita akan perbaiki mereka untuk bisa bekerja sama dengan MUI kembali ke jalan Allah apakah selama ini jauh, menutup diri, jauh dari sentuhan program pemerintah atau mereka menutup diri selama ini, sehingga melakukan kegiatan yang kita tidak ketahui sehingga akan kita bina,” kata Bupati Pandeglang, Irna Narulita.

Pemerintah setempat juga mengimbau warga untuk tetap tenang merespon ajaran Hakekok Balakasuta ini dan menyerahkan penanganannya kepada pihak berwenang. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:58
05:09
02:18
09:09
06:21
05:05
Viral