Kronologis Pengungkapan Ritual Aliran Sesat Mandi Bersama di Pandeglang | AKI Pagi tvOne

Sabtu, 13 Maret 2021 - 10:59 WIB

Pandeglang, Banten – Warga Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten dihebohkan dengan aliran sesat yang ada di wilayah itu. Salah satu ritualnya adalah mandi bersama di sebuah danau di Desa Banyuasin. Kepala Desa Banyuasin, Iyat Sanjaya, menceritakan kronologis pengungkapan aliran menyimpang bernama Balakasuta itu.

Menurut Iyat, awalnya dia tidak percaya dengan adanya laporan kegiatan mandi bersama di sebuah danau yang terletak di dekat sebuah pabrik. Namun saat melihat langsung ke lokasi, dia mengaku kaget.

“Saya selaku kepala desa tidak percaya bahwa di Banyuasih daerah Karangbolong, dengan video yang dikirimkan anggota Polsek. Saya langsung koordinasi dengan petugas keamanan PT GAL, dan ternyata betul apa yang dilakukan oleh warga Karangbolong, warga Cimanggu, dan warga Banyuasih. Saya bergegas ke lokasi tersebut. Setelah sampai, ternyata benar adanya aliran sesat yang melakukan ritual di pinggir danau PT GAL,” kata Iyat saat diwawancarai Bayu Andriyanto dan Kamaratih Kusuma di program Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu, 13 Maret 2021.

Ada enam belas orang yang mengikuti kegiatan mandi bersama itu. Mereka semuanya bugil.

“Ada delapan laki-laki, lima perempuan, dan tiga anak kecil,” ungkap Iyat.

Menurut Iyat, para pengikut aliran itu tidak keberatan ketika salah seorang lelaki yang disebut sebagai imam meraba-raba tubuh mereka.

“Mereka berangkat ke danau untuk mandi bersama. Menurut mereka apa yang dibawa termasuk hp, pakaian, itu dilempar ke danau. Menurut kepercayaan mereka itu untuk membuang hal yang kotor. Imam tersebut memegang-megang istri orang, seolah-olah membersihkan,” ujar Iyat.

Iyat kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang.

“Saya di situ ditemani beberapa perangkat desa dan warga lainnya, menunggu anggota Polsek sekitar jam 10. Setelah datang anggota Polsek, kerumunan tersebut berpindah ke rumah salah satu anggota aliran sesat itu. Akhirnya kami menangkap 16 orang tersebut dan dibawa ke kantor polisi,” kata Kepala Desa Banyuasih.

Iyat mengungkapkan, pada tahun 2005 aliran Balakasuta ini pernah muncul juga. Namun mereka yang terlibat sudah dilakukan pembinaan. Beberapa orang yang sama kini membangkitkan lagi ajaran tersebut.

“Yang terlibat sekarang adalah orang yang dulu terlibat juga,” katanya.

Iyat memastikan materi bukan menjadi motif pengikut aliran ini.

“Tidak ada motif uang karena tidak ada yang mendanai. Ada warga cerita jadi lupa apa yang dilakukan setelah minum air yang diberikan Imamnya. Imamnya itu warga Cimanggu,” tambahnya.

Polisi akan berkoordinasi dengan Kejaksaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, serta MUI Kabupaten Pandeglang untuk memutuskan apakah ajaran Balakasuta ini sesat atau tidak. (act)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:36
08:48
07:30
01:07
03:27
01:35
Viral