Perhatian! Bandara Halim Ditutup, Jadwal Penerbangan Dialihkan | tvOne

Minggu, 21 Maret 2021 - 13:35 WIB

Jakarta – PT Angkasa Pura II masih menutup Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, untuk penerbangan sipil pada Minggu (21/3) selama 24 jam penuh. Penutupan dilakukan sebagai dampak dari pesawat kargo Trigana Air yang tergelincir Sabtu (20/3) kemarin.

Aktivitas Bandara Halim Perdanakusuma dihentikan pada Minggu (21/3), baik untuk aktivitas keberangkatan maupun kedatangan pesawat. Seluruh penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Setidaknya ada 12 jadwal keberangkatan pesawat dan 17 jadwal kedatangan pesawat yang dialihkan.

Berdasarkan pantauan, sejumlah penumpang masih berdatangan ke Bandara Halim Perdanakusuma dengan alasan tidak mengetahui informasi pengalihan keberangkatan yang disampaikan oleh pihak maskapai.

“Kita tidak dikasih tau apapun. Cuma kemarin baca berita ada pesawat tegelincir, cuma karena tidak ada pemberitahuan, ya kita kesini aja langsung. Email, sms, tidak ada informasinya. Saya mau ke Surabaya,” kata calon penumpang, Alifia.

PT Angkasa Pura II telah mengaktifkan SOP Multi Airport System di empat bandara. Multi Airport System diaktifkan untuk mendukung pelayanan penerbangan yang dialihkan dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Saat ini, Multi Airport System diaktifkan bagi Bandara Soekarno Hatta untuk mendukung penerbangan dari dan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Sementara Bandara Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara dalam posisi siaga.

Proses Evakuasi Trigana Air

Sementara itu, proses evakuasi pesawat kargo Trigana Air yang tergelincir masih terus dilakukan oleh sejumlah pihak terkait.

“Hingga saat ini proses evakuasi sudah 70 persen. Dilakukan sejak kemarin malam. Saat ini tinggal proses evakuasi bodi bagian tengah,  sekitar satu jam kedepan dapat kita geser ke lokasi yang lebih aman,” kata Danlanud Halim Perdanakusuma, Marsma TNI Bambang Gunarto.

Proses evakuasi dilakukan dengan memotong badan pesawat, atas seijin maskapai pemilik pesawat. “Karena disetujui, pesawat juga sudah total lost,tidak bisa digunakan lagi,” kata Marsma TNI Bambang Gunarto.

Selain itu, pemotongan badan pesawat dilakukan agar proses evakuasi berlangsung cepat. Hal ini dilakukan mengingat Bandara Halim Perdanakusuma merupakan bandara militer yang juga digunakan untuk kepentingan penerbangan VVIP, seperti pesawat untuk kepresidenan. “jadi kita butuhkan kecepatan agar bandara ini segera beroperasi,” lanjutnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (20/3) pesawat cargo Trigana Air tergelincir saat melakukan pendaratan di bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat yang diawaki empat kru itu awalnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.55 WIB, namun beberapa saat setelahnya satu dari dua mesin pesawat mati, kemudian pesawat berbalik arah dan kembali ke bandara Halim Perdanakusuma.

Kerusakan pada ban membuat pendaratan tidak berjalan mulus sehingga pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter. Imbasnya badan pesawat kargo Trigana Air itu menghalangi landasan pacu. (ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
03:49
01:14
08:35
01:28
01:58
Viral