Terkuak! Warga Sempat Cium Bau Menyengat Sebelum Ledakan Tangki Minyak Balongan | tvOne

Selasa, 30 Maret 2021 - 12:16 WIB

Indramayu, Jawa Barat – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menduga kuat kebakaran kilang minyak Pertamina Balongan akibat kebocoran tangki gas. Pasalnya, sebelum kebakaran warga sempat mencium bau gas dan melaporkan kepada pihak PT Pertamina hingga akhirnya terjadi ledakan sebanyak tiga kali.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi mengatakan sebelum terjadi kebakaran tangki kilang minyak, warga Balongan sempat mencium bau gas menyengat dan melaporkan kepada Humas Pertamina. Setelah melapor, tak lama kemudian terjadi dua ledakan ringan dan satu ledakan susulan dengan kekuatan besar.

“Penyebab kejadian bencana yaitu kebocoran tangki gas, kebocoran gas dan bau menyebgat sudah terjadi sejak pikil 23.00 WIB. Warga kemudian melaporkan ke Humas Pertamina sekitar pukul 00.00 WIB. Ledakan kuat terdengar dua ringan, dan satu kali ledakan besar,” kata Dodi.

Sementara itu, data dari BPBD Kabupaten Indramayu menyebutkan desa yang terdampak akibat kebakaran tangki kilang minyak Pertamina ini sebanyak lima desa. Yakni, desa Balongan, desa Rawadalem, Desa Sukareja, Desa Tegalurung dan Desa Sukaurip.

Ratusan warga kini mengungsi di GOR Indramayu, Pendopo Bupati dan komplek islamic center.

Petir Bukan Penyebab Kebakaran

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengemukakan peristiwa kebakaran yang melanda Kilang Minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin dini hari, tidak dipengaruhi sambaran petir.

"Berdasarkan alat monitoring 'lightining detector' yang berlokasi di BMKG Jakarta dan BMKG Bandung dari pukul 00.00 hingga pukul 02.00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Rahmat Triyono.

Ia mengatakan kebakaran di kilang minyak Balongan milik Pertamina di Indramayu sekitar pukul 00.45 WIB, telah ditindaklanjuti BMKG dengan melakukan analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi kejadian.

BMKG melaksanakan monitoring aktivitas sambaran petir di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan alat pendeteksi petir di 56 lokasi. "Monitoring dilakukan menggunakan alat 'lightning detector' dengan resolusi alat monitoring BMKG efektif pada radius 300 kilometer," katanya.

Alat monitoring ini terpasang di 11 stasiun BMKG dan di Pulau Jawa untuk memantau aktivitas petir dari Banten hingga Jawa Timur.

Berdasarkan hasil monitoring alat kelistrikan udara, kata Rahmat, bahwa pada saat kejadian kebakaran sekitar pukul 00.00- 02.00 WIB, menunjukkan kerapatan petir berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan sejauh kurang lebih 77 kilometer, yaitu di sekitar Subang dengan klasifikasi tingkat kerapatan petir sedang hingga tinggi. (ito/ant)

(Lihat Juga: Mensos kunjungi korban dampak kebakaran tangki kilang minyak Balongan)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral