Janggal! Surat Wasiat Teroris Makassar dan Penyerang Mabes Polri Memiliki Kesamaan | tvOne

Kamis, 1 April 2021 - 12:52 WIB

Jakarta - Polisi menemukan surat wasiat yang diduga ditulis oleh ZA, pelaku teror di Mabes Polri. Surat wasiat tersebut mirip dengan yang ditinggalkan oleh pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.

Dalam kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) dan penyerangan di Mabes Polri pada Rabu (31/3), kepolisian menemukan barang bukti surat wasiat yang diduga ditulis oleh para pelaku. 

Surat wasiat tersebut memiliki sejumlah kemiripan. Kedua surat wasiat sama-sama ditulis menggunakan tangan pada secarik kertas. 

Pola surat wasiatnya pun serupa, sama-sama ditujukan kepada orang tua masing-masing pelaku. 

Dari segi isi surat, baik pelaku bom bunuh diri depan di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri meninggalkan pesan yang sama kepada keluarga mereka. 

Kedua pelaku memulai surat wasiatnya dengan meminta maaf kepada keluarga, atas keputusan yang mereka ambil. 

“Maaf sekali lagi Zakiah sayang banget sama mama tapi Allah lebih menyayangi hambanya maknanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaima jalan nabi/rasul Allah untuk selamatkan Zakiah,” tulis ZA dalam surat wasiatnya.

Selain itu, mereka kemudian sama-sama berpesan kepada keluarga mereka agar selalu beribadah dan tidak meninggalkan solat. 

Pelaku juga meminta orang tua mereka agar berhenti berhubungan dengan institusi perbankan karena riba dan tidak diridhoi.

Menurut Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Irfan Idris, menjelaskan kemiripan surat wasiat antara MLA, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, dan juga ZA pelaku teror di Mabes Polri.

“Tulisan wasiat yang dari Makassar itu menggunakan huruf kapital, yang di Jakarta ini menggunakan huruf kecil. Akan tetapi kesamaanya itu mohon maaf kepada orang tua, kemudian juga menuliskan bahwa ini pilihan terbaik,” tutur Irfan.

Irfan juga menambahkan, dalam surat wasiat sama-sama terdapat larangan-larangan yang disampaikan kepada ibunya, seperti larangan menggunakan kartu kredit. Selain itu ada pula larangan untuk tidak mengikuti aturan dari pemerintah yang taghut.

Menurut Irfan, narasi-narasi yang terdapat pada surat wasiat merupakan hal yang perlu untuk diluruskan. (awy)
 

Lihat juga: Dikenal Sebagai Sosok Pendiam, Tetangga: Z-A Orangnya Tertutup

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
12:33
02:09
08:03
01:19
03:36
08:48
Viral