Darurat Bencana NTT, Jokowi Gelar Rapat Kabinet Terbatas | tvOne

Rabu, 7 April 2021 - 09:23 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan kepala daerah yang terdampak bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi mengarahkan agar proses evakuasi dan penyaluran bantuan kepada korban dipercepat.

Rapat terbatas tersebut dilakukan secara daring dengan diikuti oleh sejumlah menteri kabinet dengan dua gubernur di wilayah terdampak bencana. Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta menteri terkait, BNPB, dan Basarnas untuk mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban bencana. 

Selain itu, presiden ingin memastikan bahwa fasilitas kesehatan dibuat di lokasi-lokasi bencana demi kesehatan para warga yang terdampak.  

"Pertama percepatan proses evakuasi pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas melalui "video conference" dengan topik "Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur" yang dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Kerja secara langsung dan terhubung dengan para gubernur dan bupati yang wilayahnya terdampak bencana.

"Saya minta kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kepala Basarnas dibantu Panglima TNI dan Kapolri mengerahkan tambahan personil SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak dan wilayah terisolir," tambah Presiden.

Wilayah-wilayah tersebut termasuk berbagai gugus pulau di NTT seperti di Pulau Alor, Pulau Padar dan pulau-pulau lainnya.

"Saya juga minta menteri PUPR untuk mengarahkan alat-alat berat dari berbagai tempat dan jika jalur darat masih sulit ditembus, saya juga minta dipercepat pembukaan akses baik melalui laut maupun udara," ungkap Presiden.

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan pemenuhan kebutuhan para pengungsi yang terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Segera tangani dan penuhi kebutuhan para pengungsi," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas melalui "video conference" dengan topik "Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur" yang dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet Indonesia Kerja secara langsung dan terhubung dengan para gubernur dan bupati yang wilayahnya terdampak bencana.

"Meski saya tahu hari Minggu sudah beberapa dikirim ke NTT dan NTB tapi karena cuaca yang sangat ekstrim bantuan itu belum bisa masuk ke lokasi sampai kemarin, saya lihat," tambah Presiden.

Presiden Jokowi juga memerintahkan BNPB dan pemerintah provinsi segera mendata titik-titik pengungsian.

"Memastikan logistiknya, tendanya, dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak terutama air bersih dan MCK-nya," ungkap Presiden.

Presiden juga meminta agar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari siklon tropis Seroja tersebut.

"Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG, mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor," tegas Presiden. (adh)

 

Lihat juga: Bencana di NTB & NTT Jadi Perhatian Presiden, Jokowi Beri Arahan BMKG

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
01:38
00:54
01:06
02:40
02:12
Viral