Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Siswa Dilarang Naik Angkutan Umum | tvOne

Rabu, 7 April 2021 - 12:24 WIB

Jakarta – Uji coba belajar  tatap muka serentak dilakukan di 85 sekolah di DKI Jakarta. Untuk menghindari penyebaran COVID-19, selama uji coba belajar tatap muka pemerintah kota adminitrasi Jakarta Selatan melarang siswa menggunakan angkutan umum.

Rabu (7/4) pagi sebanyak 25 sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Jakarta Selatan menggelar belajar tatap muka. Salah satunya terpantau di SMKN 15 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali kota Jakarta Selatan Isnawa Adji meninjau dan monitoring proses belajar mengajar  tatap muka yang diikuti 112 siswa yang dibagi dalam delapan kelas.

Selama berlangsungnya masa uji coba berlajar tatap muka, Wali kota Jakarta Selatan melarang para siswa menggunakan angkutan umum untuk menuju sekolah selama melaksanakan belajar tatap muka.

“Harapan kita insyaaloh tidak ditemukan kasus COVID saat anak anak mulai melakukan pembelajaran. Sebelum dimulainya pembelajaran ini sudah menyeleksi anak anak, sudah ditracing, termasuk mengajak puskesmas. Tentunya kita juga ingin anak anak tidak menggunakan angkutan umum, karena akan bertemu dengan banyak orang,” papar Isnawa. 

Isnawa juga mengatakan saat ini para pengajar juga sudah mulai menjalani vaksinasi COVID-19.

Selain itu, para siswa yang mengikuti sekolah tatap muka diwajibkan mendapat persetujuan dari orang tua. Sedangkan siswa yang tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua dapat  belajar  secara daring di rumahnya.

“Ketentuan wajib, harus ada persetujuan orang tua. Jadi kalau anak mau, tapi orang tua tidak mengijinkan, maka si anak tetap daring,” kata Kepala Sekolah SMKN 15, Gendra Priyadi.

Ia juga mengatakan, jika ditemukan kasus COVID-19 maka sekolah tersebut akan ditutup sementara.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan 85 sekolah yang memenuhi kriteria uji coba sekolah tatap muka yang rencananya digelar hingga 29 April 2021.

"Untuk 100 sekolah yang dinominasikan, setelah mengikuti pelatihan selama dua pekan ada 14 sekolah yang gagal namun satu lagi mundur. Sehingga total ada 15 sekolah jadi total dari 100 ada 85 yang diteruskan untuk pembelajaran tatap muka," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah. (ito)

(Lihat Juga: Perjuangan siswa naik gunung sambibl membawa tabung oksigen demi belajar online)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral