Evaluasi Kinerja Kabinet, Dedi Kurnia Syah: Publik Menilai Hanya Berdasarkan Apa yang Mereka Ketahui

Kamis, 15 April 2021 - 10:37 WIB

Jakarta -  Kabar akan adanya perombakan kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf semakin santer terdengar. Terlebih akan ada Kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi, juga peleburan Kementerian Pendidikan dan Budaya dengan Kementerian Riset dan Teknologi dikabarkan bukan lagi isapan jempol semata.

Lembaga survei Indonesia Political Opinions (IPO) merilis hasil survei yang memperlihatkan beberapa menteri yang dianggap layak untuk diganti. 

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika Jonny G Plate, juga Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah masuk ke dalam lima besar Menteri yang dianggap layak diganti.

Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedy Kurnia Syah, concern IPO dengan hasil survei yang dikeluarkan adalah untuk mengevaluasi kinerja kabinet berdasarkan terutama pada masa pandemi.

“Concern IPO sendiri adalah memang melakukan evaluasi kinerja kabinet berdasarkan apa yang dipersepsikan oleh publik. Salah satunya tentu merupakan hal-hal yang berkaitan dengan program kerja terutama yang mengemuka sepanjang pandemi dan dirasakan langsung oleh publik,” tutur Dedy. 

Dedy menambahkan, hasil survei IPO mengenai daftar Menteri yang kayak diganti bukanlah berdasarkan bagus atau tidaknya kinerja, namun berkaitan dengan pengetahuan publik tentang program-program para menteri yang sedang dijalankan. 

Maka dari itu, menurut Dedy nama-nama yang muncul dalam daftar merupakan nama-nama Menteri yang tidak populer juga Menteri yang selama pandemi ini disorot karena kebijakan-kebijakannya.

Sebut saja menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauzia. Selama pandemi, sektor ketenagakerjaan mengalami turbulensi. Adanya PHK besar-besaran, adanya bantuan subsidi upah, dan juga kebijakan lainnya membuat kinerjanya sangat disorot.

Artinya, menurut Dedy, publik menilai hanya berdasarkan dari apa yang mereka ketahui dan rata-rata yang memang mempunyai relevansi dengan kepentingan publik.

Kemudian untuk sentimen negatif dan positif dari setiap menteri dilihat dari dua sudut pandang.

Pertama adanya kesukaan publik terhadap tokoh-tokoh menteri, dan yang kedua merupakan sentimen yang didasarkan pada kinerja lembaga atau kinerja kementerian. 

Rata-rata, nama-nama Menteri yang muncul di permukaan baik sentimennya negatif atau positif, merupakan Menteri yang mempunyai porsi publikasi yang cukup baik.

Sebagai contoh, menteri Keuangan, bagaimanapun kondisi ekonomi Indonesia baik dinilai buruk atau baik dalam analisa kualitatif tetapi yang diketahui publik adalah hal-hal positif. (awy)

 

Lihat juga: Reshuflle Kabinet Lagi? Ngabalin: Pasti Akan Terjadi!

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:10
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
Viral