MENDESAK! Prabowo: Kita Perlu Meremajakan Alutsista | tvOne

Jumat, 23 April 2021 - 10:24 WIB

Denpasar, Bali  - Dalam jumpa pers berkaitan dengan hilangnya KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali yang digelar pada Kamis (22/4), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menanggapi kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dianggap banyak yang sudah tua dan perlu peremajaan dengan segera.

Menurut Prabowo, Pemerintah sedang mengusahakan untuk segera melakukan peremajaan terhadap sistem persenjataan negara. Pemerintah pun sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista.

“Kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan alutsista untuk lebih tertib dan efisien. Namun memang kita sangat perlu meremajakan alutsista,” tutur Prabowo dalam konferensi pers yang dilakukan di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Prabowo menambahkan, selama ini banyak alutsista yang digunakan karena keterpaksaan. 

Keterpaksaan ini dikarenakan Pemerintah harus lebih mengutamakan pembangunan kesejahteraan masyarakat, sehingga modernisasi sistem persenjataan belum cepat terealisasi.

Namun kini, Prabowo pun menegaskan sekarang Pemerintah perlu sekali meremajaan sistem persenjataan.

“Banyak alutsista kita adalah memang karena keterpaksaan karena kita lebih mengutamakan pembangunan kesejahteraan sehingga kita belum memodernisasi (sistem persenjataan) lebih cepat. Namun sekarang mendesak, kita harus segera memodernisasi alutsista kita. Kami yakin, perlengkapan alutsista kita bisa kita modernisasi untuk tiga matra yaitu darat, laut, dan udara,” imbuh Prabowo.

Peremajaan sistem persenjataan, menurut Prabowo tidak akan mengganggu dan mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan masyarakat.

“Kita akan investasi lebih besar tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan,” tambahnya.

Prabowo pun menambahkan resiko yang harus dihadapi oleh para prajurit untuk menjaga kedaulatan negara. 

“Namun saya garis bawahi, agar masyarakat tahu, perjuangan anak-anak kita untuk menjaga kedaulatan negara sangat penuh tantangan. Setiap hari mereka menghadapi bahaya. Maka dari itu marilah kita berdoa, semoga para kru KRI Nanggala-402 dapat ditemukan secepatnya,” katanya. 

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, Kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4) pagi ketika melaksanakan latihan penembakan torpedo.

Posisi terakhir kapal selam diperkirakan berada 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat.

Kapal selam KRI Nanggala-402 membawa 53 orang, yang terdiri dari 49 anak buah kapal (ABK), 1 komandan satuan, dan 3 personel senjata. (awy)
 

Lihat juga: Pencarian KRI Nanggala Difokuskan di Utara Selatan Perairan Bali, 21 Kapal Dikerahkan

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral