PT Kimia Farma Menunda Penyelenggaraan Vaksin Mandiri di Sejumlah Klinik Kimia Farma

Senin, 12 Juli 2021 - 15:18 WIB

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk memutuskan untuk menunda penyelenggaraan vaksin Covid-19 berbayar yang dilakukan oleh sejumlah klinik milik Kimia Farma. Program vaksin Covid-19 yang berbayar ini rencananya akan dimulai pada hari Senin ini (12/7) tetapi ditunda hingga ada pemberitahuan selanjutnya.

Sejumlah masyarakat termasuk warga negara asing (WNA) pun sempat mendatangi klinik Kimia Farma yang berada di daerah Senen, Jakarta Pusat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 berbayar yang digelar oleh PT Kimia Farma Tbk. Sebagian besar dari mereka beralasan ingin ikut serta dalam program vaksin Covid-19 berbayar ini karena proses pendaftarannya cukup mudah dan tidak harus mengantre.

Namun, sejumlah masyarakat tersebut mengaku kecewa terhadap penundaan berlangsungnya vaksin Covid-19 berbayar ini. Sementara itu, pihak Kimia Farma beralasan melakukan penundaan adanya vaksin Covid-19 berbayar tersebut akibat tingginya animo dan pertanyaan yang masuk sehingga akan memperpanjang masa sosialisasi serta pengaturan pendaftaran calon penerima vaksin. Program vaksin Covid-19 berbayar ini akhirnya ditunda.

Menurut informasi dari reporter tvOne, Ihsan Zahri membenarkan bahwa pihak Kimia Farma menunda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 individu atau gotong royong ini yang seharusnya dimulai pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021. 

“Tingginya animo dan banyaknya pertanyaan yang masuk membuat pihak manajemen Kimia Farma ini memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi vaksin gotong royong ini dan kemudian akan menyempurnakan pengaturan pendaftaran bagi calon peserta vaksin,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ihsan mengatakan jika pihak Kimia Farma belum memberikan informasi terkait sampai kapan penundaan ini akan berlangsung. Meskipun demikian, berdasarkan pemantauan di lapangan sejak pagi tadi sudah banyak masyarakat yang datang dan tidak mengetahui perihal adanya penundaan vaksin gotong royong tersebut. “Sebagian dari mereka tidak mengetahui sama sekali adanya penundaan ini,” sambungnya.

Sebelumnya, cucu usaha Kimia Farma, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menyediakan 40.000 dosis vaksin individu berbayar untuk tahap pertama penyaluran vaksinasi di enam kota Jawa dan Bali. KFD membuka delapan titik penjualan vaksin COVID-19 melalui jaringan klinik perusahaan, yakni tiga di Jakarta, lalu satu di Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali.

Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin berbayar per dosis Rp 321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp 439.570 per dosis. Dengan setiap orang mendapatkan suntikan sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin mencapai Rp 879.140 per individu.

KFD rencananya membuka akses bagi masyarakat yang ingin membeli vaksin impor jenis Sinopharm tersebut mulai Senin ini, namun kemudian ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan. (adh)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral