Sempat Tertahan, Petugas Akhirnya Mengizinkan Calon Penumpang yang Menangis Histeris untuk Melintas

Cilegon, Banten - Akibat penyekatan saat PPKM darurat, seorang calon penumpang wanita menangis memohon kepada petugas agar diloloskan ke area Pelabuhan Merak Kota Cilegon untuk melanjutkan perjalanan ke Lampung untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit keras. Bahkan penumpang wanita yang menaiki kendaraan travel ini sempat terlantar selama 20 jam.

Diketahui wanita tersebut belum memiliki surat vaksinasi meski telah memiliki surat keterangan swab antigen yang menyatakan dirinya negatif Covid-19. Meski demikian, karena kegigihannya petugas di Pelabuhan Merak Banten wanita tersebut untuk melintas.

Sementara berdasarkan catatan petugas penyekatan, sebanyak 50 unit penumpang hingga mobil pribadi diputarbalikkan lantaran tidak memenuhi syarat perjalanan seperti yang tertuang dalam peraturan terbaru. 

Petugas hanya mengizinkan kendaraan dari sektor esensial dan kritikal yang diperbolehkan melintas di pelabuhan tersibuk di Indonesia ini. “Dari semalam nggak bisa melintas, saya membawa anak kecil dan saya bingung mau pulang lagi jauh. Selain itu, Jawa Tengah saat ini masih lockdown,” kata Nur, penumpang kapal.

Lebih lanjut, Nur menjelaskan alasannya pergi ke Lampung. “Saya memang mau ke Lampung untuk menengok orang tua saya kan dia sedang sakit diabetes dan sudah drop jadi saya paksakan siapa tahu bisa,” ujarnya.

Nur pun menyadari jika saat ini PPKM darurat masih diterapkan. Meski begitu, Ia tetap nekat melanjutkan perjalanan ke Lampung. “Karena saya bukan ingin mudik sudah 4 tahun saya tidak mudik. Saya juga sudah swab antigen tetapi tidak memakai surat-surat lain karena katanya kalau nggak swab itu vaksin,” sambungnya. (adh)