Demo Tolak PPKM di Bandung, 150 Pendemo Diamankan dan 3 Orang Positif Covid-19

Kamis, 22 Juli 2021 - 09:27 WIB

Bandung, Jawa Barat - Pasca demo ricuh tolak perpanjangan PPKM Darurat di Bandung, Jawa Barat terdapat 150 orang pendemo diamankan polisi. Sebanyak 150 orang yang diamankan tersebut kebanyakan terdiri dari pelajar yang diduga ikut serta dalam aksi dan melakukan pengrusakan beberapa fasilitas umum di Jalan Sulanjana, Bandung.

Mereka yang ditangkap merupakan massa yang berpakaian serba hitam yang menyusup ke dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh masyarakat pengemudi ojek online dan pedagang kaki lima. Untuk melakukan proses lebih lanjut, polisi membawa sebanyak 150 orang itu ke Kapolrestabes Bandung dan akan dimintai keterangan. 

Sementara itu, 7 orang lainnya yang dicurigai terpapar Covid-19 langsung dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan tes swab. Seperti yang diketahui, unjuk rasa menolak perpanjangan PPKM Darurat dari berbagai kelompok masyarakat di Balai Kota Bandung berakhir ricuh. Polisi mengamankan 150 orang pendemo, yang mana 3 orang diantaranya reaktif Covid-19.

Sejumlah peserta unjuk rasa yang terdiri dari pengemudi ojek online, pedagang, dan mahasiswa tersebut menilai jika perpanjangan PPKM Darurat sangat merugikan dari segi ekonomi. Kericuhan bermula saat beberapa orang berbaju hitam menyusup ke dalam aksi unjuk rasa.

Polisi kemudian bergerak melakukan tindakan tegas kepada para demonstran yang melakukan aksi perlawanan. Meski demikian, kericuhan dapat dikendalikan setelah para aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

Kemudian polisi mengamankan 150 orang yang terlibat dalam kericuhan untuk dilakukan tes swab antigen dan hasilnya 3 orang dinyatakan reaktif Covid-19. Selain itu, polisi juga mengamankan 5 orang yang diduga membawa bom molotov. 

“Diawali dengan adanya ajakan untuk mengadakan unjuk rasa di media sosial yang dilakukan oleh mahasiswa dan gabungan antara ojek online dan pedagang kaki lima,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombespol Ulung Sampurna  Jaya.

Ulung pun menegaskan jika para pendemo yang berasal dari ojek online dan pedagang kaki lima tidak ikut serta sehingga mereka memisahkan diri. Adapun mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa sebanyak 150 orang. 

“Itu ditunggangi oleh pihak lain yang akan membuat Kota Bandung ini tidak kondusif. Kami membubarkan mereka agar Kota Bandung bisa kondusif lagi dan jalan bisa dipakai oleh masyarakat umum,” ujarnya.

Adapun alasan pihak kepolisian membubarkan para pendemo karena mereka tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, membuat jalan terjadi kemacetan panjang, dan adanya aksi pengrusakan. (adh)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:14
01:14
02:07
02:34
01:16
09:06
Viral