Kronologi Soal Rumah Tahfidz di Makassar yang Ditembok

Minggu, 25 Juli 2021 - 14:59 WIB

Makassar - Seorang oknum anggota DPRD di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan menutup akses jalan yang berada di bagian belakang sebuah rumah Tahfidz di Jalan Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.

 

Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan pun membongkar tembok tersebut karena diklaim tembok tersebut dibangun di fasilitas umum.

 

Diduga kesal dengan keributan dan sampah material yang menumpuk, seorang anggota DPRD dari Fraksi PAN bernama Amiruddin menutup akses jalan sebuah rumah Tahfidz.

 

Amiruddin diduga merasa terganggu karena rumahnya berada tepat di samping belakang Rumah Tahfidz ini.

 

Pertikaian pun disebut-sebut sudah terjadi sejak 11 Juli 2021, dan mencapai puncaknya pada tanggal 20 Juli 2021 saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Amiruddin pun menutup rumah Tahfidz ini dengan tembok.

 

Pihak Rumah Tahfidz menyebut sempat ada ancaman kekerasan dari oknum anggota DPRD tersebut. 

 

Peristiwa penutupan akses masuk rumah Tahfidz ini pun sontak ramai diperbincangkan dan viral di media sosial.

 

Pemerintah Kota Makassar pun turun tangan untuk mengatasi masalah ini dan memutuskan untuk membongkar tembok yang menutup akses pintu masuk rumah Tahfidz tersebut.

 

“Camat sudah menjelaskan bahwa dari awal jalan ini adalah fasilitas umum, namun Pak Amiruddin ini mengklaim bahwa jalan ini adalah jalan milik dia. Namun sudah dijelaskan oleh Camat bahwa jalan ini sudah ada dari dulu, dari situ kita semua membongkar tembok,” tutur Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto.

 

Sementara itu pihak DPP PAN Sulawesi Selatan menjelaskan bahwa pihak mereka masih akan mengklarifikasi kejadian ini sebelum menentukan sanksi bagi Amiruddin.

 

“Jadi begini, kita minta Pak Amiruddin untuk membuka akses [jalan] itu, sudah dilakukan. Persoalan tindak lanjutnya kita akan klarifikasi dulu. Kita akan Tabayyun dulu. Sebelumnya kan katanya sudah ada tembok itu, maka dari itu akan kita klarifikasi dulu,” kata Ashabul Kahfi, Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan.

 

Setelah tembok dibongkar, kedua belah pihak sepakat saling meminta maaf dan menyelesaikan perselisihan ini secara kekeluargaan.

 

Sementara itu, Amiruddin membantah berita yang menyebutkan bahwa alasan dirinya menutup akses jalan belakang rumah Tahfidz tersebut karena terganggu dengan suara anak-anak mengaji.

 

Dirinya berdalih, penutupan tersebut dilakukan akibat pemilik rumah Tahfidz menyalahi aturan awal yang menyebutkan bahwa pembukaan akses belakang tersebut hanyalah sementara. (awy)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:36
08:00
01:49
09:04
01:41
02:02
Viral