NII Bangkit Lagi? KH Cholil Nafis: Orang Tua Selektif Cari Pengajian Anak

Jakarta - Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan kepada orang tua pentingnya selektif dalam memilih pengajian untuk anak dan keluarga. Ia mengatakan hal tersebut menanggapi adanya peristiwa perekrutan masyarakat oleh kelompok pengajian dengan paham NII. Hal ini sangat disayangkan mengingat sebagian besar orang yang direkrut merupakan remaja.

"Perlu kita menjaga anak dan keluarga kita ngajinya kemana dan ngajinya kepada siapa. Jadi banyak sekali sekarang ini penyimpangan-penyimpangan di dalam bentuk pengajian atau liqo. Kadang dia menggunakan istilah halaqah. Jadi namanya terkesan islami tetapi dia menyimpangkan dari ajaran Islam. Oleh karena itu orangtua jangan sampai lepas karena pendidikan yang pertama ada di keluarga," tegas KH Cholil Nafis.

Adapun beberapa filter yang dapat digunakan untuk menyeleksi pengajian mana yang benar dan menyimpang adalah siapa guru atau pengajarnya, kemudian dimanakah sang guru belajar, lalu lihat seperti apa konsistensi antara ajaran sang guru dengan perilakunya sehari-hari.

"Ada doktrin yang menganggap NKRI itu musuh islam. Kemudian dipertentangkan anda memilih al-Quran atau memilih Pancasila? Kalau disuruh milih dan bertolak belakang, pasti pilih al-Quran dong kalau orang muslim. Padahal sebenarnya isinya al-Quran itu dijewantahkan di dalam Pancasila. Jadi tidak perlu dibentur-benturkan," sebutnya menambahkan.

Ken Setiawan, mantan anggota NII yang juga pendiri NII Crisis Center mengatakan orang-orang mudah dibujuk rayu karena menggunakan ayat-ayat. Orang-orang yang tidak kritis dan tidak memahami konteks ayat serta tujuan ayat tersebut lalu dengan gampangnya mengiyakan kata-kata apapun yang meluncur dari mulut anggota NII. (afr)