Sempat Berada di Peringkat Empat, Jokowi Optimis Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dan juga menjadi pemain utama dalam industri halal dunia. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Santri Nasional serta peluncuran logo baru masyarakat ekonomi syariah.

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pangsa pasar ekonomi syariah dan juga industri halal menjadi sangat besar dan potensial. Presiden Joko Widodo meminta Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia dan juga menjadi pemain utama dalam industri halal dunia.

Menurut presiden saat ini perkembangan ekonomi syariah Indonesia sangat pesat bahkan pertumbuhan ekonomi syariah terus menanjak. “Saya sudah berkali-kali menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia. Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia dan alhamdulillah perkembangan ekonomi syariah kita cukup besar,” ungkapnya dalam peringatan Hari Santri Nasional di Istana Negara, (22/10/2021).

Berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, di sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti. Hal ini kita lihat dari tahun demi tahun. 

Pada tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia kemudian di tahun 2019 naik menjadi peringkat 15 dan di tahun 2020 ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat empat dunia. Saat ini perkembangan ekonomi syariah Indonesia berjalan sangat pesat dan pada tahun 2020 sudah menempati peringkat empat dunia tapi capaian tak boleh berhenti sampai disitu. 

Presiden menegaskan perlu ada upaya untuk memajukan pengembangan ekonomi syariah dan perlu ada sinergi antar pemangku kepentingan agar ekonomi syariah terus bertumbuh. Menurut presiden ini adalah peran yang harus dimainkan masyarakat ekonomi syariah. (adh)