Presiden Minta Tarif PCR Jadi Rp300 Ribu, Begini Tanggapan Pihak Klinik

Rabu, 27 Oktober 2021 - 14:13 WIB

Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pemerintah tidak ada rencana untuk memberikan subsidi terhadap tarif PCR. Menurut Menkes, harga tes PCR Rp300.000 itu sudah jadi 10 besar yang termurah di dunia. Oleh karena itu pemerintah tidak berencana untuk memberikan subsidi lagi.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap patuhi protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus terutama saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Harga kita yang 900.000 rupiah itu kira-kira 25% yang paling murah dibandingkan dengan harga PCR di airport-airport di dunia. Jadi kalau misalnya diturunkan ke tiga ratus ribu itu mungkin masuk 10% kuartal yang paling murah," ujar Budi.
Ia mengakui bahwa harga PCR di India memang murah sekali bahkan nomor satu termurah di dunia dengan banderol Rp160.000. Hal tersebut dikarenakan India memiliki produksi test kit PCR di dalam negeri dan karena jumlah penduduk India yang hampir 2 miliar orang sehingga memungkinkan menekan biaya produksi.
"Harga PCR kita yang ditentukan oleh Pak Presiden kemarin itu sudah 10% paling murah dibandingkan dengan harga tes PCR di seluruh dunia. Dan apakah akan akan disubsidi, pemerintah tidak merencanakan ada subsidinya karena memang, kalau kita lihat harganya sudah diturunkan, itu sudah cukup murah," imbuhnya.
Berdasarkan arahan presiden, pihak penyelenggara tes PCR mengaku siap mendukung turunnya harga PCR. Hal ini disampaikan Adhi Nurdiansyah selaku penanggung jawab sebuah klinik di jalan Raden Inten, Jakarta Timur. Pihaknya kini tinggal menunggu arahan dari pemerintah agar bisa melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk mendukung penurunan harga tes PCR. Namun ia juga berharap pihak produsen test kit PCR mau menurunkan harga sesuai keinginan pemerintah agar klinik-klinik kesehatan juga tidak merugi. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
10:26
Viral