Gaji Buruh Naik, Gaji DPRD DKI Pun Ikut Naik?

Jakarta - Ditengah melonjaknya sejumlah harga bahan pokok dan kesulitan ekonomi, gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta naik sebesar Rp26 miliar dibandingkan anggaran tahun lalu. Dari jumlah kenaikan itu setiap anggota dewan bisa mengantongi lebih dari Rp139,3 juta setiap bulannya dari gaji dan tunjangan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mendadak di sorot keras setelah anggaran belanja gaji dan tunjangan mereka di tahun ini diajukan naik. Bagaimana tidak, gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI meningkat Rp26 miliar rupiah dibandingkan anggaran tahun lalu.

Jika di tahun 2021 anggaran gaji dan tunjangan anggota dewan sebesar Rp150,9 miliar maka di tahun 2022 ini DKI Jakarta menganggarkan Rp177,4 miliar. Nilai ini sebagaimana yang tertuang dalam dokumen kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara KUA-PPAS 2022 dan diunggah dalam situs smart planning budgeting DKI Jakarta.

Dalam KUA-PPKS dirincikan setiap anggota dewan bisa mengantongi lebih dari Rp139,7 setiap bulannya dari gaji dan tunjangan, sementara untuk lima orang pimpinan dewan memiliki tambahan dana operasional lagi sebesar Rp676 ribu per bulannya. Anggota DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menjelaskan anggota dewan layak menerima kenaikan gaji dan tunjangan karena uang yang mereka terima akan digunakan untuk membantu masyarakat.

Sementara Wakil Ketua DPRD DKI M.Taufik menjelaskan kenaikan gaji DPRD DKI masih wajar karena nilainya tidaklah signifikan. Terlebih Taufik berdalih sudah empat tahun terakhir gaji anggota DPRD DKI tidak naik.

Taufik juga menegaskan kenaikan gaji itu tak banyak membantu keuangan pribadi mereka karena banyak kegiatan yang dikurangi sehingga penghasilan anggota dewan juga menurun selama ini. Meski begitu, kenaikan Ini mendapat sorotan keras publik karena dinilai terkesan tidak berempati pada rakyat yang tengah diterpa kesulitan ekonomi dan naiknya sejumlah harga bahan-bahan pokok. (adh)