Ritual Berujung Maut, Polisi Periksa Belasan Saksi

Jember, Jawa Timur - Pasca tenggelamnya 20 anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan Ambulu Jember yang menewaskan 11 korban, polisi kini memeriksa 13 saksi dalam kasus tersebut.

Proses pemeriksaan saksi tragedi ritual maut Pantai Payangan, Ambulu, Jember Jawa Timur dilakukan di ruang pidana umum Mapolres Jember. Ada sekitar 13 saksi yang diperiksa diantaranya para korban yang selamat dan sopir elf.

Menurut Kapolres Jember AKBP Heri Purnomo, pemeriksaan saksi tersebut ada dua tahap. Tahap pertama enam orang saksi, sementara tahap kedua tujuh orang saksi. Sementara itu kepada pimpinan padepokan masih belum dilakukan pemeriksaan karena masih dirawat di Rumah Sakit Dokter Soebandi.

Dari hasil pemeriksaan, tujuan melakukan ritual di bibir Pantai Payangan yaitu untuk mensucikan diri dan membuang sial.

Ritual di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur akhirnya berujung maut. Sebanyak 11 orang tewas setelah terseret ombak dalam ritual yang digelar tengah malam itu.

Kegiatan ritual yang dilakukan sekelompok orang di Pantai Payangan, Jember, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur berujung maut. Belasan peserta ritual yang digelar di tepi pantai ini terseret ombak.

Setelah melalui pencarian sejak pagi hari, petugas berhasil mengevakuasi seluruh korban yang terseret ombak. Sebelas orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan tiga orang dalam keadaan selamat.

Menurut keterangan Kapolsek Ambulu AKP Makruf, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 Waktu Indonesia Barat.

Rombongan berjumlah 24 orang, berangkat ke Pantai Payangan dari Kota Jember menggunakan tiga kendaraan. Saat sedang melakukan ritual mandi di laut, tiba-tiba datang ombak besar dan menyeret belasan orang yang sedang melakukan kegiatan ritual.

Sebelumnya, proses pencarian dilakukan tim gabungan dari Basarnas, Polaruid, Polsek Ambulu, dan juga relawan. Setelah sempat dibawa ke puskesmas, seluruh korban tewas setelah dibawa pulang oleh pihak keluarga besar.(awy)