Presiden Jokowi Pimpin Prosesi Penyerahan Tanah & Air dari 34 Provinsi

Senin, 14 Maret 2022 - 17:28 WIB

Penajam Paser utara, Kaltim - Presiden Joko Widodo memimpin prosesi penyerahan tanah dan air dari 34 provinsi di Indonesia di Ibukota Nusantara. Berbagai cerita unik dan menarik ternyata ada di balik pemilihan tanah dan air yang dilakukan oleh masing-masing provinsi.

Gubernur 34 provinsi di seluruh Indonesia berkumpul di titik nol Ibukota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin pagi. Puluhan kepala daerah ini melakukan prosesi unik untuk menyatukan tanah dan air dari masing-masing daerah.

Kesempatan pertama untuk menyerahkan tanah dan air diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dalam kesempatan ini Anies menyerahkan tanah yang diambil dari Kampung Akuarium di Penjaringan Jakarta Utara. Pengambilan tanah ini dilakukan oleh ibu-ibu Kampung Akuarium dengan harapan bahwa Ibukota Nusantara nantinya tidak lagi memarjinalkan rakyat kecil, seperti penghuni Kampung Akuarium.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memilih tanah yang dibawa berasal dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Ia mengaku Tanah ini berasal dari macam-macam sumber mulai dari gunung, tempat keramat, hingga masjid Agung. 

Sementara Gubernur Jawa Timur membawa tanah yang diambil melalui prosesi di kawasan sumur Upas Candi Kedaton Trowulan Mojokerto, karena dari bumi Majapahit ini dipilih mengingat perjuangan Gajah Mada yang berhasil mempersatukan Nusantara di masa lalu.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyerahkan tanah yang diambil dari Keraton Yogyakarta beberapa hari sebelum diterbangkan ke ibukota Nusantara. Meski diambil dari tanah biasa pengambilan tanah dan air asal Yogyakarta ini diharapkan dapat membawa berkah dalam pembangunan ibukota Nusantara.

Salah satu yang unik adalah penyerahan tanah dan air dalam wadah emas yang dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Tanah dalam wadah emas diambil dari kawasan masjid-masjid tua antara lain Masjid Raya Rengat yang dibangun tahun 1786, dan juga Masjid Raudhatul Jannah yang dibangun tahun 1800.

Sementara tanah dan air yang diserahkan oleh Gubernur Sulawesi Utara justru tampak sangat sederhana. Meski tanah ditempatkan dalam wadah keramik berwarna coklat, namun air justru ditaruh di dalam wadah bambu yang cukup panjang.

Terakhir penyerahan tanah dan air ditutup dengan penyerahan tanah dari kerajaan Kutai Kartanegara dan Paser Penajam. Tanah dan air dari Kalimantan Timur ini menjadi Pamungkas dari prosesi penyatuan tanah dan air dari seluruh Indonesia, sekaligus menjadikan tanah Kalimantan Timur menjadi ibukota baru.(awy)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:24
04:36
09:59
01:57
01:51
06:00
Viral