Benarkah Wacana Jawa atau Non-Jawa Masih Jadi Penentu Capres?

Jakarta - Sejumlah wacana mengemuka menjelang pergelaran Pilpres 2024. Salah satunya wacana mengenai Jawa dan non Jawa sebagai patokan latar belakang Presiden dan Wakil Presiden. Lalu masih relevankah wacana tersebut dalam Pilpres 2024?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi telah mengumumkan bahwa Pemilu serentak digelar 14 Februari 2024. Sejumlah partai politik pun tengah bersiap untuk menghadapinya dengan melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum.

Salah satu tahapan Pemilu yang tak kalah menyedot perhatian banyak orang adalah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Berbagai deklarasi dilakukan pendukung untuk menjagokan jagoannya.

Sebagai Calon Presiden beberapa dari tokoh partai politik juga terus melakukan safari politiknya dengan cara berkunjung ke sejumlah petinggi parpol.

Sejumlah wacana juga mengemuka menjelang Pilpres 2024. Salah satunya adalah mengenai wacana latar belakang tokoh Jawa dan non-Jawa. Bahkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut binsar Panjaitan sempat menyinggung jika orang non-Jawa harus sadar diri jika berpikiran untuk maju sebagai Presiden dalam waktu dekat.