Reza Indragiri: Mindset Terdakwa Sudah Memikirkan Keselamatan Masing-Masing
Jakarta - Sidang terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, kembali digelar, Senin (28/11/2022) hari ini.
Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengatakan bahwa proses persidangan terhadap terdakwa baik itu Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf banyak menggali informasi terkait dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Reza mengatakan bahwa majelis hakim mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang berkaitan dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Mar’ruf untuk digunakan juga dalam sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal ini, menurut Reza, dilakukan hakim untuk menggolongkan para terdakwa.
“Dalam konstruksi kasus ini saya bayangkan bahwa 4 orang terdakwa itu akan dipilah ke dalam kategori yang mana. Jadi dari sudut pandang psikologi forensik, pelaku kejahatan secara umum bisa kita pilah ke dalam 4 kelompok,” tutur Reza.
Pertama, menurut Reza adalah pelaku yang langsung berhadap-hadapan dengan korban, atau pelaku yang langsung berkonfrontasi dengan korban atau yang melakukan penembakan.
Selain itu ada kategori pelaku lain yaitu pelaku yang tidak berhadapan secara langsung tapi menjadi otak dari peristiwa kejahatan tersebut.
Pelaku kategori ketiga adalah pelaku yang tidak berkonfrontasi langsung dan tidak menjadi dalang dari pembunuhan, namun memfasilitasi.
“Misalnya menyediakan TKP, menyediakan senjata, menyediakan jalan atau lintasan untuk melarikan diri dan seterusnya,” tambah Reza.
Terakhir adalah pelaku yang tidak ada di TKP tapi pelaku kategori 4 ini terlibat dalam perusakan barang bukti. Pelaku ini juga terlibat dalam membangun alibi-alibi palsu.
“Dengan kata lain pelaku kategori keempat inilah yang bisa disebut sebagai pelaku obstruction of justice,” kata Reza.
Selain itu, Reza juga mengatakan bahwa seluruh terdakwa dan saksi sudah memiliki mindset selamatkan diri masing-masing.(awy)