Ilustrasi - pesawat penumpang di bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali..
Sumber :
  • tim tvOne - aris wiyanto

Pariwisata Bali Perlahan Pulih, Kedatangan Wisatawan Asing dan Domestik Meningkat

Jumat, 18 Maret 2022 - 09:27 WIB

Denpasar, Bali - Kebijakan Bali bebas karantina untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri ( PPLN) dan Bebas rapid tes antigen/PCR untuk Pelaku Perjalanan Dalam Negeri ( PPDN) benar-benar mendongkrak kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan domestik (wisdom) yang datang ke Pulau Bali.

Gunandika selaku Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata, dari Dinas Pariwisata Bali mengatakan, untuk peningkatan wisman datang ke Bali sejak diberlakukan tanpa karantina dan VoA sudah meningkat dari 120  orang per hari kini mencapai 358 orang per hari.

"Ada peningkatan. Untuk wisman sebelum penerapan tanpa karantina dan visa on arrival, sebelum tanggal 8 (Maret 2022) rata-rata satu harinya 120 orang. Setelah, bebas karantina menjadi 358 orang per hari," kata Gunandika, Jumat (18/3/2022). 

Sementara, untuk wisatawan domestik atau wisdom juga mengalami peningkatan sejak diberlakukannya tanpa tes antigen dan swab PCR bagi para pelaku perjalanan dalam negeri, pihaknya mencatat kedatangan wisdom kini per hari rata-rata 21 sampai 22 ribu dari jalur udara, laut dan darat.

"Kalau, untuk wisatawan domestik peningkatan juga ada. Dari rata-rata 15 ribu menjadi 21 sampai 22 ribu per hari itu dari semua udara, laut dan udara.  Itu ada pengaruhnya dihapusnya swab PCR dan antigen," imbuhnya.

Ia memprediksi, kedepannya akan semakin banyak wisdom maupun wisman yang datang ke Bali. Apalagi, ada rencana Pemerintah Pusat akan menambah visa on arrival ke negara lainnya dan juga tergantung adanya penambahan maskapai lainnya datang ke Bali.

"Kemungkinan tambah  banyak karena wisatawan mancanegara , mungkin ada yang baru tau kalau bebas karantina dan visa on arrival. Kalau wisman kan benar-benar direncanakan kalau liburnya. Tergantung dari maskapai dan kebijakan pemerintah rencana  penambahan (negara) visa on arrival sekarang, baru 23 negara," ujarnya.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:19
06:20
02:53
02:49
02:12
Viral