Sejumlah terapis dan tersangka prostitusi online diamankan.
Sumber :
  • Tim tvOne/Ahmad Rusdi

Aksi Polisi Patroli di MiChat, Ungkap Prostitusi Online Berkedok Panti Pijat di Tangerang

Rabu, 15 Juni 2022 - 17:53 WIB

Tangerang, Banten - Ditreskrimsus Polda Banten berhasil mengamankan pelaku tindak pidana prostitusi online berkedok panti pijat di Ruko Mardigras Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Pengungkapan kasus prostitusi online in, berawal dari patroli siber polisi di aplikasi MiChat.

Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriyadi mengatakan, dari kasus prostitusi online ini petugas berhasil mengamankan dua orang pelaku. 

"Di TKP petugas berhasil mengamankan dua pelaku yakni HM (42) sebagai pemilik ruko dan NA (22) sebagai operator admin media sosial (medsos). Kemudian petugas juga mengamankan 9 orang terapis," katanya, Rabu, (15/6/2022). 

Pengungkapan kasus prostitusi online ini, berawal dari patroli cyber yang dilakukan oleh personel Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Banten. 

"Pada saat petugas melakukan patroli cyber di platform MiChat terdapat satu akun yang menjajakan jasa prostitusi online. Kemudian petugas melakukan penyelidikan dengan melakukan percakapan dan ternyata benar akun tersebut menawarkan jasa prostitusi online. Dalam percapakan tersebut, NA mengajak melakukan transaksi prostitusi di sebuah ruko yang berada di Mardigras," ujarnya. 

Setelah mendapatkan informasi tersebut petugas langsung bergerak menuju ruko yang ada di Mardigras. 

"Sesampainya di ruko tersebut NA menawarkan sembilan terapis yang bisa memberikan jasa plus-plus dengan harga Rp500.000 yang mana transaksi prostitusi akan dilakukan di kamar yang ada di dalam ruko tersebut," katanya. 

Berdasarkan keterangan tersebut petugas langsung mengamankan pelaku NA beserta sembilan terapis dan HM selaku pemilik ruko. 

"Dari hasil pemeriksaan, didapat fakta hukum bahwa HM selaku pemilik tempat mempekerjakan pelaku NA untuk mengoperasionalkan akun MiChat untuk menjajakan sembilan terapis dengan harga Rp500.000 dengan pembagian hasil Rp100.000 untuk pemilik tempat, Rp50.000 jasa operator dan sisanya untuk para terapis," ungkapnya. 

Terkait dengan perkara tersebut, penyidik telah menyita barang bukti 3 unit handphone dan uang hasil kejahatan sebesar Rp3.090.00. 

Atas perbuatan tersebut penyidik menjerat kedua tersangka dengan tindak pidana Prostitusi Online sebagaimana dalam Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 296 KHUP jo Pasal 55 ayat (1) dengan ancaman hukuman penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak satu miliar rupiah. (rmm/ebs) 
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:38
03:09
10:13
04:52
03:06
01:24
Viral