Suami Korban Ceritakan Kronologis Pasien Meninggal Karena Pelayanan Dituding Lamban Di RSHS Bandung

Bandung, Jawa Barat - Viral di media sosial yang memperlihatkan seorang suami histeris marah dan kecewa dengan pelayanan petugas yang diduga lalai tidak mengganti tabung oksigen istrinya hingga menyebabkan meninggal. Suami pasien yang meninggal bernama Arief ceritakan kronologis mengenai lambannya pelayanan petugas Rumah Sakit, Jumat 20/5.

Tetapi menurut Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSHS, dr. Yana Akhmad SpPD yang memberikan klarifikasinya terkait video viral itu. Dia menerangkan pihak RSHS Bandung sudah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Pelayanan yang kami berikan pada pasien-pasien kami termasuk pasien yang ada di video tersebut telah kami lihat sesuai dengan prosedur, sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit Hasan Sadikin ini,” tutur dr. Yana.

Selain itu, dr. Yana Akhmad mengaku RSHS Bandung telah memberikan yang terbaik, sampai pasien dalam keadaan meninggal.

Sementara itu, Arief menceritakan kronologis mengenai proses bagaimana ia dan ibunya meminta oksigen, tetapi merasa diabaikan oleh petugas. Arif menjelaskan dalam video instagram yang diunggah oleh uncle_teebob. 
"Yang pertama itu kami datang minta oksigen tapi petugasnya pada tidur dan saya balik lagi ke ruangan, ditunggu lama nggak ada datang, saya balik lagi ke ruangan untuk minta oksigen.. itu berapa lama itu baru datang gitu, istri udah kritis, itu yang pertama."Tutur Arief

"Yang keduanya, itu yang kemarin waktu Hari Senin Malam Selasa, Ibu saya meminta oksigen karena tinggal sedikit lagi, dia cuma bilang Perawatnya "oh iya entar. Perawatnya ya pada gitu diam aja gitu". 
"Pas ibu saya minta oksigen kedua kali." Nggak di respon." Lanjut Arief

"Yang ketiganya saya langsung datang ke Tempat Peristirahatan Suster. Baru ngomong, "Bu itu Istri saya kritis, cuma bilang oh iya. cuman gitu aja sih pak, Suster yang bilangnya. Terus saya balik lagi ke ruangan cek oksigen apanya udah habis, (nyawa) udah nggak ke tolong."Terang Arief