Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat Konferensi Pers Bencana Gempa Bumi, di Pendopo Bupati, Cianjur, Jawa Barat, (Kamis/24/11/2022)..
Sumber :
  • Julio Trisaputra/tvonenews.com

BMKG Tekankan Edukasi Rumah Tahan Gempa harus Dilakukan oleh Semua Pihak

Jumat, 25 November 2022 - 01:10 WIB

 

Cianjur - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap bahwa edukasi terkait pembangunan rumah tahan gempa untuk masyarakat Indonesia masih menjadi catatan untuk terus digaungkan.

Sebab, masih banyak masyarakat yang belum memahami terkait bangunan tahan gempa seperti apa.

Untuk itu, Dwikorita menekankan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai bangunan tahan gempa perlu lebih masif dilakukan bukan hanya oleh BMKG, melainkan oleh semua pihak.

"Dikatakan tidak ketahui ya (konstruksi bangunan tahan gempa)?  ini justru yang jadi perhatian," ucap Dwikorita saat jumpa pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).



Menurut dia, sebenarnya informasi terkait bangunan tahan gempa sudah banyak beredar di berbagai kanal untuk dapat diakses masyarakat. Namun Edukasi tersebut perlu lebih masif dilakukan, terutama terjun langsung ke lapangan.

"Sebetulanya banyak info itu ada di berbagai kanal tapi mungkin perlu didatangi kalau misal lewat media sosial itu mungkin tidak dbaca ya," ujarnya.

Dwikorita mengatakan, pihaknya kini lebih gencar memberikan edukasi tersebut dengan terjun langsung ke lapangan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

"Jadi kami dengan tim dan kami yakin dari BPBD kami datangi ke tenda, ga kumpulkan massa dan disana dijelaskan apa yang perlu disiapkan ke depan," kata dia.

Lebih dalam, dia menjelaskan, bahwa sebenarnya hampir seluruh wilayah di Tanah Air Indonesia rawan gempa bumi.

Sebab, sebagaimana diketahui, secara geografis, Indonesia berada di kawasan 'Ring of Fire' atau cincin api spesifik yakni suatu lintasan yang terdapat deretan gunung api. Sehingga negara yang dilewati cincin api ini sering terjadi gempa bumi.

"Mohon maaf sebetulnya ini hampir seluruh wilayah Republik Indonesia rawan gempa," ungkap Dwikorita.

Jadi, kata Dwikorita, edukasinya harus masif.

"Misal lewat sekolah dan berbagai kanal. Artinya semua pihak melakukan, jadi bukan hanya BMKG," tegasnya.

Dia menyampaikan, kendati telah diberikan sosialisasi terkait bangunan tahan gempa, masyarakat masih menganggap edukasi tersebut hanya sebatas angin belaka.

Sebab belum benar-benar merasa membutuhkan pemahaman tersebut, terlebih belum merasakan apa yang sebenarnya dihindari dan diantisipasi.

"Tapi mungkin kalau belum terjadi kadang kurang yakin, dan ini menjadi catatan untuk ke depan," pungkasnya.(rpi/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral