Ratusan warga Thekelan saling beri ucapan Selamat Hari Raya Waisak, Minggu (4/6/2023)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Aditya Bayu

Wujud Toleransi Beragama Warga Satu Dusun Antre Beri Ucapan Selamat Hari Raya Waisak

Senin, 5 Juni 2023 - 09:49 WIB

Semarang, tvOnenews.com - Puncak perayaan Hari raya Waisak 2567 BE 2023 pada hari Minggu (4/6/2023) kemarin menjadi mementum warga di Dusun Thekelan Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar umat beragama.

Momen perayaan Hari Raya Waisak ini tidak hanya dirayakan oleh umat Buddha, namun juga dihadiri seluruh warga Dusun Thekelan, yang hadir memberikan selamat dengan berjabat tangan dengan warga umat Buddha yang telah melakukan sembahyang.

Toleransi dan kebersamaan antar umat beragama semakin terasa saat warga Thekelan mulai berkumpul area Vihara Budha Bhumika sembari menunggu warga umat buddha selesai melakukan pujabakti. 

Tradisi menjaga toleransi antar umat beragama ini sudah rutin setiap tahunnya dilakukan warga thekelan, dan melalui hal tersebut kebersamaan dan suasana kekeluargaan menjadi semakin erat.

Pengurus Vihara Bhuda Bhumika, Tugimin Hadiyanto mengatakan sangat berterima kasih atas kehadiran umat lain. Menurutnya ini merupakan bentuk kebersamaan warga Dusun Thekelan.

" Tradisi atau kebudayaan memberikan selamat setiap perayaan hari besar agama sudah lama dilakukan oleh warga Thekelan. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat perayaan Waisak namun juga saat perayaan Natal serta Idul Fitri seluruh warga memberikan ucapan bagi umat yang merayakan hari besar," ungkap Tugimin, Minggu (4/6/2023).

Kegiatan yang telah ada sejak lama ini murni hadir dari kesadaran masyarakat. Hal ini terlihat dari kehadiran masyarakat yang tanpa adanya permintaan atau arahan dari pengurus keagamaan desa.

“ Kegiatan ini murni hadir dari ketulusan warga. Sehingga tidak ada Itu dikomando oleh pengurus agama. Semua sudah tahu kapan jadwal berkumpul untuk memberikan selamat,” imbuhnya. 

Tugimin menambahkan tradisi yang dilakukan warga Thekelan sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Hanya saja baru bisa diabadikan dan disebarkan sejak terdapat media sosial yang berkembang.

“ Waktu belum ada media sosial tradisi ini sudah dilaksanakan oleh warga. Walaupun bentuknya hanya dari rumah ke rumah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dusun Thekelan, Supriyo mengaku dengan adanya tradisi ini dirinya merasa bersyukur memiliki warga yang saling menghormati antar umatnya.

Serta memiliki rasa toleransi yang tinggi sehingga menciptakan kondisi lingkungan yang adem, ayem, dan tentram.

“ Ini kami lakukan berdasarkan kebersamaan dan cinta kasih. Kami cinta terhadap seluruh warga dan cinta negara ini,” ujar Supriyo. 

Dusun Thekelan mayoritas warga memeluk agama Buddha dengan jumlah kurang lebih 300 penduduk, sedangkan jumlah seluruh penduduk Dusun Thekelan mencapai 700 penduduk. (abc/buz)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
10:35
15:44
01:26
01:56
06:26
Viral