Ekonomi Kreatif Indonesia Tumbuh Subur, Dangdut Koplo Siap Bersaing dengan K-Pop

Wonogiri, tvOnenews.com - Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia mengalami pertumbuhan cepat. Bahkan, tahun 2023 ini, target nilai devisa sudah mencapai angka hampir 7 miliar dolar AS atau tumbuh di atas 20 persen dari tahun 2022 lalu.

Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat acara Temu Komunitas (Netas) Kreatif Wonogiri bertempat di Omah Rayap, Kenangan, Gemantar, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023).

"Nah, yang paling membanggakan, pariwisata kita sudah ada di peringkat di atas Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Philipina. Ini merupakan indeks dari World Economic Forum. Ini menunjukkan bahwa kita bangkit," kata Sandiaga Uno.

Maski begitu, Sandiaga menyayangkan masih banyak masyarakat Indonesia yang justru berwisata ke luar negeri. Padahal, banyak destinasi wisata yang lebih keren di tanah air, salah satunya di Wonogiri.

Kemudian di sektor ekonomi kreatif, Sandiaga menjelaskan, Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Ekonomi kreatif Indonesia masuk tiga besar dunia. Nomor satu dipegang Amerika Serikat dengan ekonomi kreatif unggulan Hollywood dan musik country. Kemudian nomor dua diraih Korea dengan ekonomi kreatif berupa Drakor (Drama Korea) serta kulinernya.

"Sedangkan posisi Indonesia mencapai 8 persen kontribusi ekonomi kreatif telah menjadikan Indonesia nomor tiga terbesar di dunia. Kalau Korea punya Drakor, kita Indonesia punya Drahor (drama horor). Film horor kita terkenal paling menakutkan. Di setiap daerah ada hantu-hantu yang berbeda-beda busananya," ujarnya.

Menurut Sandiaga, ekonomi kreatif Indonesia sangat beragam dan jika dimaksimalkan maka bukan tidak mungkin mampu menyalip Korea. Indonesia memiliki musik dangdut koplo yang diyakini mampu bersaing dengan K-Pop asal Korea.