- Tim tvOne - Aditya Bayu
Ojek Online Keluhkan Kenaikan Pertamax, Mulai Pengaruhi Pendapatan
Semarang, Jawa Tengah - Naiknya harga BBM Non Subsidi Pertamax 92 dari Rp. 9 ribu menjadi Rp12.500 menimbulkan keresahan bagi masyarakat, termasuk para pekerja ojek online (ojol) yang kesehariannya sangat bergantung dengan BBM baik Pertalite maupun Pertamax 92.
Selama ini para driver ojol lebih memilih menggunakan BBM non subsidi Pertamax karena dianggap bisa membuat mesin awet dan lebih hemat konsumsi bahan bakar.
Namun dengan kenaikan Pertamax 92 hingga Rp12.500 membuat para driver ojol beralih ke BBM yang lebih murah. Jika dipaksakan menggunakan Pertamax sangat mempengaruhi pendapatan mereka.
"Kalau buat Ojol itu pengaruh sekali, soalnya ojol kerjanya memang lewat BBM ya. Modal untuk usaha selain motor kan juga BBM, " ujar Yuanto, driver ojol saat beristirahat di trotoar Jalan Diponegoro, Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (4/4/2022).
Untuk menyiasati tingginya harga, ia beralih menggunakan Pertalite.
Namun saat antrean Pertalite di SPBU kadang terasa panjang, serta produk pertalite kadang juga habis. Sehingga terpaksa kembali membeli Pertamax.
"Misalnya waktu antrean Pertalite panjang atau barangnya tidak ada. Otomatis beli Pertamax memang adanya Pertamax, nah itu pengeluaran terasa banget," terangnya.