Pedagang daging di Pasar Rasamala Banyumanik Semarang, Jawa Tengah..
Sumber :
  • Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno

Penjualan Daging Sapi di Semarang Tidak Terpengaruh Penyakit Mulut dan Kuku

Kamis, 12 Mei 2022 - 19:52 WIB

Semarang, Jawa Tengah - Masalah penyakit mulut dan kuku yang ditemukan pada sejumlah ternak di Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah, tidak berpengaruh pada penjualan daging sapi di Kota Semarang.

Menurut pedagang di sentra daging Jalan Banteng dan Pasar Rasamala Banyumanik, Semarang, hingga kini penjualan tetap stabil.

Menurut Ashuri (40), pedagang daging, masalah penyakit mulut dan kuku itu tiap tahun selalu muncul dan seperti menjadi isu rutin. Tapi selama semua proses pengecekan, dari sapi yang datang hingga proses pemotongan dilakukan secara ketat maka hal itu tak lerlu dikhawatirkan.

"Ini kan saya beli langsung di pemotongan resmi di Kabluk dan Penggaron Semarang. Di situ semua diawasi ketat, ada dokter hewannya juga. Maka selama semua berjalan dengan baik ya nggak perlu khawatir, dan buktinya sampai sekarang penjualan tetap stabil tak ada pengaruhnya," kata Ashuri yang membuka depot daging di Pasar Rasamala, Kamis (12/5/2022).

Terkait harga, lanjut Ashuri, memang sedikit turun tapi itu bukan karena isu penyakit mulut dan kuku. Menurutnya, turunnya harga daging saat ini karena memang polanya seperti itu setelah lebaran.

"Kan waktu lebaran itu naik tinggi sampai 150 ribu per kilo karena permintaan meningkat. Sekarang turun jadi 135 ribu per kilo karena konsumsi daging juga turun. Dan harga 135 ribu itu juga masih tinggi lho, karena harga normal sebelum jelang lebaran itu antara 120 hingga 125 ribu per kilo," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Asih (35), pedagang grosir di sentra pemotongan daging sapi Jalan Banteng Semarang. Ia malah mengaku tidak tahu ada isu soal penyakit mulut dan kuku. Yang pasti, penjualan daging di tempatnya tetap laris.

"Lah saya malah ndak tahu ada masalah mulut dan kuku itu. Anteng-anteng saja kok. Harga juga sekarang sudah stabil lagi setelah lebaran kemarin naik. Penjualan juga sama tetap laris," jelas Asih yang juga melayani penggilingan daging untuk bakso tersebut.

Sebelumnya diberitakan, ribuan sapi di Jawa Timur terinfeksi penyakit mulut dan kuku dalam sepekan ini. Informasi ditemukannya kasus penyakit mulut dan kuku juga dilaporkan di Boyalali dan Banyumas Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menginstruksikan menginstruksikan kepada jajarannya untuk siaga di wilayah perbatasan Jateng-Jatim, dan mengisolasi hewan ternak dari Jawa Timur. (Tjs/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:08
07:10
01:19
01:00
11:11
09:23
Viral