Hendak Diantar Pijat, Kakek asal Malang Tewas Gantung Diri di Bingkai Pintu Kamarnya

Malang, tvOnenews.com - Warga sekitar Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, pada pagi hari digegerkan adanya salah seorang tetangganya tewas dalam kondisi gantung diri dibingkai pintu kamar rumah korban.

Informasi yang dihimpun wartawan tvOnenews.com, untuk identitas korban diketahui bernama Slamet (68) warga Dusun Krajan RT 12 RW 03, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

"Korban ditemukan dalam kondisi leher terikat dengan seutas tali plastik (tampar) warna biru sepanjang ± 2 meter yang diikatkan dibingkai pintu kamarnya korban," kata Kampolsek Bululawang, Kompol Ainun Djariyah, Rabu (10/5).

Diterangkan Ainun, untuk kejadian ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban bernama Saturi (40)  warga Desa Krebet, Senggrong RT 18 RW 04 Kecamatan Bululawang, sekitar pukul 06.30 WIB, Rabu (10/5) yang biasa dimintai bantuan korban berobat atau keperluan lain. 

"Saat itu saksi saturi datang hendak mengantar pijet atau mengantar berobat terhadap korban, namun saat masuk kedalam rumah melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri di bingkai pintu kamar tidurnya," jelasnya.

Setiap hari korban tinggal bersama keponakan bernama Lilik (49) dan dikamar sendiri di belakang rumah keponakannya.

"Saat itu keponakan korban melihat sekira jam 03.00 WIB, Rabu (10/5) pagi dini bhari  korban masih kelihatan tidur terlelap," imbuhnya.

Melihat kejadian ini Saturi bersama Lilik (keponakan korban) melaporkan ke perangkat desa setempat hingga diteruskan ke Polsek Bululawang.

Mendapatkan laporan adanya orang gantung diri, petugas Polsek Bululawang langsung meluncur kelokasi untuk melakukan olah TKP bersama tim Medis dari Puskesmas Bululawang serta melakukan evakuasi terhadap korban.

"Menurut keterangan dari keponakan korban, kalau korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena sakit diabet menahun yang tidak sembuh sembuh," pungkasnya.

Keterangan dari keluarga meminta permasalahan gantung diri tersebut diselesaikan secara kekeluargaan, dikarenakan ada riwayat korban sebelumnya ada keluhan sakit dan keluarga membuat surat pernyataan menolak dilakukan VER/autopsi pada tubuh korban saat ditemukan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Mengeluarkan air mani dan kotoran. (eco/gol)