Presiden Jokowi Tegaskan Presiden Terpilih Wajib Teruskan Anggaran Riset Pendidikan

“SDM yang inovatif dan menghasilkan karya berkualitas. Di sisi lain perguruan tinggi bertugas menjadi lembaga riset. Karena memiliki dosen yang sangat banyak, tenaga peneliti dan puluhan ribu mahasiswa untuk pengembangan IPTEK. Kuncinya di sini,” katanya.

Presiden Joko widodo meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim, untuk menghitung jumlah kebutuhan riset tahun ini, meski presiden berganti.

Bahkan Jokowi menegaskan presiden terpilih nantinya tidak akan berani memotong anggaran riset.

“Dengan menaikkan anggaran riset, kita menginginkan penelitian di Indonesia diperbanyak , hasil penelitian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri di Indonesia, dan presiden terpilih nantinya baik paslon 1-2-3 akan tetap meneruskan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua FRI Periode 2022-2023, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak mengungkapkan apresiasinya atas kehadiran Presiden RI khusus ke FRI hari ini.

Ia un menyampaikan komitmen FRI menciptakan SDM Unggul untuk menyiapkan Indonesia maju di 2035. Namun, ia juga meminta dukungan pemerintah dalam mengoptimalkan riset hingga hilirisasi hasilnya. Hal ini menurutnya merupakan bentuk memerdekaan kampus untuk bisa berkreasi.

“Tetapi sayangnya saat mampu menjual inovasi pasti dilirik BPK, KPK. Jadi banyak kekhawatiran harus diperiksa BPK. Jadi kemerdekaannya nggak terenggut karena proses pemeriksaan. Seperti juga kampus swasta yang masih dilirik pajaknya, listriknya yang belum masuk yang tarif sosial. Jadi kampus merdeka kami harapkan bisa maksimal,”ujarnya.