KSAL memimpin jalannya Upacara Tabur Bunga memperingati Hari Dharma Samudera yang digelar di Hanggar Heli KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991, Sabtu (15/1/2022).
Sumber :
  • tvone - zainal azhari

KASAL Pimpin Upacara Tabur Bunga Kenang Gugurnya Komodor Yos Sudarso dalam Pertempuran Arafuru

Sabtu, 15 Januari 2022 - 09:49 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin jalannya Upacara Tabur Bunga dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera yang digelar di Hanggar Heli KRI dr. Wahidin Sudirohusodo 991, Sabtu (15/1/2022).

Hari Dharma Samudera diperingati setiap tahun oleh TNI Angkatan Laut, untuk mengenang pertempuran yang terjadi di Laut Arafuru antara Tentara Indonesia melawan Belanda untuk mempertahankan Irian Barat. Hari Dharma Samudera juga memperingati peristiwa heroik Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai pahlawan.

Upacara Tabur Bunga dilaksanakan di Selat Madura ditandai dengan melarung karangan bunga dari atas KRI WSH-991 oleh KASAL sebagai inspektur upacara, diikuti tabur bunga oleh para undangan.

Upacara peringatan Hari Dharma Samudera di Surabaya selain dihadiri oleh para pejabat TNI AL juga dihadiri oleh forkopimda Jawa Timur, diantaranya Gubernur jatim Khofifah Indar Parawansa dan atase pertahanan negara sahabat.

Peringatan Hari Dharma Samudera juga dilaksanakan di seluruh jajaran TNI AL dengan melaksanakan upacara.

Sejarah singkatnya, pada 15 Januari 1962, 3 kapal cepat RI berjuang untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah.  Adapun 3 kapal cepat RI tersebut adalah KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.

Ketiga kapal cepat itu tiba-tiba diikuti oleh 2 pesawat Belanda, disusul 2 kapal musuh berjenis Destroyer dan Freegat. Pesawat dan kapal musuh tersebut menembakkan peluru tajam dan suar ke ketiga kapal cepat RI.

Dalam keadaan darurat itu, Komodor Yos Sudarso yang berada di KRI Macan Tutul melakukan manuver perlawanan untuk mengecoh musuh. Hal tersebut membuat tembakan musuh dipusatkan pada KRI Macan Tutul. Dua kapal lainnya dapat diselamatkan.

Perlawanan gigih Komodor Yos Sudarso beserta Anak Buah Kapal (ABK) RI Macan Tutul dilakukan dengan semangat pantang menyerah, tetapi karena kalah persenjataan membuat pertempuran menjadi tidak seimbang. Peristiwa tersebut mengakibatkan tenggelamnya KRI Macan Tutul dan gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta 25 ABK KRI Macan Tutul.

Sebelum KRI Macan Tutul karam, melalui radio, Komodor Yos Sudarso menggelorakan semangat kepada seluruh personel armada dengan meneriakkan perintah, "kobarkan semangat pertempuran.” (Zainal Azhari/rey) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:59
02:00
01:32
25:54
04:20
02:33
Viral