Warga berebut gunungan hasil bumi.
Sumber :
  • tvone - wawan s

Kirab Tumpeng Jumbo dan Gunungan Hasil Bumi, Cara Warga dan Penyintas Bencana Semeru Sambut Ramadhan

Sabtu, 2 April 2022 - 08:19 WIB

Lumajang, Jawa Timur - Sambut datangnya bulan suci Ramadhan, nasi tumpeng dan hasil bumi di arak penyintas dari Pemandian Tirtosari menuju lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat petang (1/4/2022).

Nasi tumpeng setinggi dua meter dan dua gunungan hasil bumi tersebut dibuat oleh penyintas semeru yang mengungsi di Lapangan Desa Penanggal secara gotong royong. Dengan antusias, penyintas melakukan kirab bersama diiringi irama musik kentongan yang mereka mainkan dengan merdu.

Sontak, pertunjukan kirab yang menempuh jarak lebih dari 2 kilometer tersebut menjadi tontonan warga sekitar. Tidak sedikit warga yang mengabadikan momen tersebut melalui kamera selulernya. Beberapa warga secara bergantian juga turut membantu memanggul tumpeng dan hasil bumi.

Hadi, salah satu warga Desa Penanggal mengatakan bahwa acara kirab tumpeng ini sejatinya rutin dilakukan oleh warga setiap menjelang Ramadhan. Namun, menurutnya momen kali ini terasa lebih spesial, bukan hanya karena sudah dua tahun terakhir tidak ada kegiatan semacam ini. Tapi keberadaan para penyintas semakin memeriahkan suasana sekaligus menjadi momentum kebersamaan dan saling berbagi kebahagiaan.

"Sebenarnya dulu rutin, cuma dua tahun ini yang gak ada. Kirab sekarang bisa dikatakan sebagai ajang berbagi rasa syukur bersama penyintas," ungkapnya.

Terlihat dalam iring-iringan, terdapat sosok nyentrik yakni Mak Lampir, dan orang berpakaian ala kerajaan dengan membawa ular di bahunya.

Sekretaris Desa Penanggal, Mufidun Alamin mengatakan adanya dua sosok nyentrik tersebut merupakan perpaduan budaya Gunung Semeru dan Gunung Merapi.

"Mak lampir kan identik dengan merapi, sedangkan kalau semeru identik dengan ularnya. Karena disini juga banyak relawan yang dari jogja, maka coba kita kolaborasikan," terang Amin.

Amin menambahkan acara yang digelar menjadi bentuk rasa syukur yang dipanjatkan penyintas, karena telah selamat dari bencana erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 silam.

"Ini bukti rasa syukur para penyintas yang tinggal di pengungsian Desa Penanggal karena mereka telah terselamatkan dari erupsi Gunung Semeru pada desember silam,"tuturnya.

Sementara itu, Yayan salah satu penyintas mengaku senang dan terhibur dengan adanya kegiatan ini. Sebab, telah lebih dari 4 bulan lamanya ia tinggal di pengungsian.

"Senang, hiburan juga ini karena kan bosan disini sudah lama juga, jadi memang butuh hiburan seperti ini," ungkapnya. (Wawan Sugiarto/rey)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:38
03:09
10:13
04:52
03:06
01:24
Viral