Suasana Lebaran Di Tenda Pengungsian Bencana Erupsi Semeru, Selasa (3/5/2022).
Sumber :
  • tim tvOne - Wawan Sugiarto

Begini Suasana Lebaran Di Tenda Pengungsian Erupsi Gunung Semeru

Selasa, 3 Mei 2022 - 14:28 WIB

Lumajang, Jawa Timur – Momen lebaran saat ini, menjadi hal yang tidak akan terlupakan bagi para penyintas bencana awan panas guguran Gunung Semeru, yang terjadi pada 4 Desember 2021 silam.

Sebab, hampir 2.000 rumah dan kepala keluarga yang tersebar di beberapa Dusun saat itu terdampak terjangan awan panas guguran semeru. Praktis, sejak saat itu warga terdampak asal Dusun Sumbersari,  Curah Kobokan, Kajar Kuning, Kamar kajang, kampung Renteng dan Dusun Kebondeli Utara harus tinggal di tempat pengungsian yang tersebar di beberapa titik.

Memasuki bulan kelima, ratusan kepala keluarga juga terpantau masih harus bertahan di tempat pengungsian salah satunya di Lapangan Desa Penanggal, dengan segala kekurangan dan keterbatasan.

Marsumi, salah satu pengungsi asal Dusun Kajar Kuning mengaku sudah bosan terlalu lama tingga di pengungsian, apalagi pada momen lebaran ini.

“Ya sangat sedihlah, besok ini saya dan warga lainya genap 5 bulan tinggal di pengungsian, apalagi saat ini sudah lebaran ke dua, makin sedih sekali”, keluh Marsumi, Selasa (3/5/2022).

 Namun dengan segala keterbatasan, Marsumi tetap berusaha ikut merayakan lebaran dengan menyediakan aneka kue lebaran, untuk sanak keluarganya dan para pengungsi lainya, di dalam tenda yang sempat dan sangat panas.

“Mau gimana lagi, rumah sudah ndak ada hancur kena lava, ya terpaksa lebaranya di dalam tenda, alhamdulilah mulai kemarin saudara saya sudah banyak yang datang”imbuhnya.

Terpisah, Ahmad Julianto salah satu pengungsi asal Dusun Curah Kobokan yang selama hampir 5 bulan terakhir mengungsi di Balai Desa Penanggal, mengaku sangat bersyukur tahun ini masih bisa merayakan lebaran bersama semua keluarganya yang berhasil selamat semua dari bencana erupsi semeru.

“Kalau ingat kejadian waktu itu (erupsi) saya lebih bersyukur, karena semua keluarg selamat” kata Ahmad.

Meskipun harus berlebaran di pengungsian, Ahmad juga masih bisa leluasa menerima tamu meskipun harus bergantian dengan pengungsi lainya. Maklum, Ahmad harus berbagi tempat dengan 4 keluarga lain dalam satu ruangan ukuran 4 x 8 meter.

“Sebenarnya sangat sedih sih, biasanya leluasa berlebaran di rumah, tapi kini harus bergantian dengan penghuni lain, tempatnya sempit, mudah –mudahan habis lebaran ini segera pindah di tempat relokasi” imbuhnya.

Sementara itu, Mufidun Alamin selaku penanggung jawab pengungsi semeru Desa Penanggal menjelaskan jika dari total 394 kepala keluarga,  hingga saat ini masih ada 264 kepala keluarga yang masih tinggal di tempat pengungsian dan kontrakan di Penanggal.

“Sampai hari ini, masih ada 264 kk yang masih tinggal di pengungsian dan kontrakan, 130 kk sebelumnya sudah dipindahkan ke huntap desa sumbermujur, “jelas Amin.

Dari 264 kepala keluarga, beberapa diantaranya juga sudah menerima kunci, namun belum pindah karena masih menunggu pengerjaan kamar mandi dan sanitasi air selesai semua.

“Sisanya sebagian sudah terima kunci, nunggu kamar mandi dan sanitasi air selesai baru mereka pindah, saat ini mereka hanya bersih-bersih hunian saja,”pungkasnya. (wso/ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:26
01:56
09:42
15:09
07:45
14:04
Viral