warga berupaya melintasi salah satu titik jalan negara di KM 20 Kotim Utara yang mengalami kerusakan parah, Rabu (12/1).
Sumber :
  • didi syahwani

Warga Menjerit, Jalan di Kotim Utara Rusak Parah

Rabu, 12 Januari 2022 - 18:42 WIB

Kotawaringin Timur, Kalteng - Warga yang berdomisili di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjerit dengan kondisi jalan negara penghubung antar kecamatan di tempat mereka mengalami kerusakan yang sangat parah, dan sudah berlangsung lama. Bahkan kondisi terparah terutama disaat musim penghujan.

 

"Kondisi jalan seperti ini tidak hanya terjadi saat ini saja, tapi sudah sejak dulu. Memang ada beberapa kali perbaikan oleh pemerintah, tapi perbaikannya kami nilai hanya ala kadarnya saja," ucap warga Kecamatan Parenggean yang mengaku bernama Arief Setiawan, Rabu (12/01).

 

Perbaikan jalan negara yang menghubungkan beberapa kecamatan seperti Kecamatan Antang Kalang, Parenggean, Tualan Hulu dan Mentaya Hulu, biasanya hanya bertahan beberapa bulan saja, setelah itu rusak kembali.

 

Digambarkannya, kerusakan itu terjadi dibeberapa lokasi, seperti di Kilometer 20, 21, 23 dan Kilometer 28, arah menuju sangai. Kondisi kerusakannya sangat parah dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan jenis apa saja.

 

"Tidak jarang kami terpaksa harus menginap di tengah hutan hingga berhari-hari lamanya, jika pas nasib sial kendaraan kami terjebak di kubangan lumpur," kenang Arief yang berprofesi sebagai sopir truk.

 

Demikian pula dengan antrian kendaraan yang hendak lewat, panjangnya bisa mencapai 2 (dua) kilometer. Butuh waktu berjam-jam lamanya untuk bisa melewati lokasi jalan yang rusak.

 

Menurut Arief, keluhan ini tidak hanya berasal dari dirinya saja, tapi juga warga di Kotim Utara lainnya. Bahkan sudah beberapa minggu ini banyak warga disana tidak bisa bepergian ke Sampit, karena kondisi yang rusak berat ini.

 

Arief dan warga Kotim utara lainnya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan keluhan mereka ini, sebab dampak buruk yang muncul dari kerusakan jalan berimbas pada kenaikan harga barang kebutuhan hidup, khususnya sembako yang langsung naik meroket.

 

"Gak usah ditanya kalau soal harga-harga barang kebutuhan hidup, pokoknya semuanya mahal, sangat jauh perbandingannya dengan harga-harga di Sampit. Tapi itu wajar, sebab mendatangkan barangnya kesini juga perlu perjuangan, untung saja masih ada yang jualan," keluhnya.

 

Karena itu sekali lagi ia meminta kepada pemerintah baik pusat maupun daerah, supaya bisa segera mengatasi persoalan ini. "Tolong jangan biarkan kami menderita terus seperti ini," ujar Arief. 

 

(Didi Syachwani / ASM)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:53
01:42
11:10
05:18
04:22
12:52
Viral