Kehadiran Tambang Nikel di Raja Ampat Membawa Dampak Ekonomi di Masa Pendemi.
Sumber :
  • tvOne

Kehadiran Tambang Nikel di Raja Ampat Membawa Dampak Ekonomi di Masa Pendemi

Senin, 28 Februari 2022 - 23:33 WIB

Raja Ampat, – Sebuah tambang nikel terletak Kepulauan Gag, Raja Ampat, Papua Barat, dikelola PT Gag Nikel membawa dampak sangat besar bagi perekonomian warga di masa pandemi covid 19, serta menambah pendapatan asli daerah (PAD) wilayah setempat hingga puluhan miliar sudah diserap. Hal itu dilontarkan, anggota MRPB sekaligus utusan masyarakat adat Raja Ampat, Yulinus Thebu.

Yulinus Thebu mengatakan selama kurang lebih dua tahun masyarakat Raja Ampat mengalami krisis ekonomi akibat hantaman pandemi Covid-19, namun hal itu tidak berdampak luas pada warga  yang mendiami Kepulauan Gag. Meski sejumlah tempat wisata maupun penginapan lesu bahkan tutup akibat kurangnya wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke Raja Ampat akibat pandemi, kehadiran tambang nikel justru membantu ekonomi masyarakt untuk tetap tumbuh.

Dikatakan pula, hadirnya tambang nikel di Raja Ampat dimana hampir keseluruhan pekerjanya berasal dari masyarakat yang berada di Kepulauan Gag dan sekitarnya. Tambang tersebut juga cukup membantu warga dalam segi pendidikan dengan mendirikan sejumlah sekolah serta memberikan bantuan beasiswa kepada siswa berprestasi maupun siswa kurang mampu melalui CSR perusahaan PT Gag Nikel selaku pengelola Tambang.

Pembagian royalti baik ke Pemerintah Daerah Raja Ampat maupun ke masyarakat khususnya masyarakat adat Suku Kawe, Suku Maya, Suku Kawe di Kampung Selpele dan Suku Salio bisa terakomodir. DPRD Raja Ampat telah menetapkan Perda untuk mengatur itu sehingga ke depan bermanfaat bagi masyarakat adat.

Office Manager PT Gag Nikel, Ruddy Sumual, ketika dihubungi, Senin (28/02/2022), mengungkapkan perusahaan bakal membuka lokasi wisata berbasis tambang. Wisatawan lokal maupun mancanegara
selain menikmati wisata alam dapat pula menikmati proses penambangan nikel. Termasuk juga pelestarian penyu belimbing yang dilindungi.

Mengenai dampak kerusakan lingkungan, Ruddy Sumual menambahkan sedimentasi laut terjadi di luar wilayah penambangan. Semua kegiatan pertambangan nikel di Pulau Gag dilaksanakan sesuai AMDAL dan mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup, sehingga pemerintah punya komitmen kuat melestarikan Raja Ampat. Pertambangan tidak bakalan mengganggu sektor pariwisata dan perikanan di Raja Ampat.

Kehadiran tambang nikel di Raja Ampat sudah ada sejak tahun 1960-an. Pertambangan dikelola bebarapa perusahaan tambang hingga proses ekspolitasi dikelola PT Gag Nikel melalui ijin kontrak karya yang sudah berlangsung selama lima tahun.(takdir/toz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:13
03:28
00:58
06:16
01:54
01:38
Viral