Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara, Dokter Putu Agustin Kusumawati memberikan keterangan peningkatan kasus DBD, Kamis (13/1).
Sumber :
  • erdika mukdir

14 Daerah di Sulawesi Tenggara Terdampak DBD, Kota Kendari Tertinggi

Kamis, 13 Januari 2022 - 16:28 WIB

Kendari, Sulawesi Tenggara -  Ditengah wabah pandemi Covid-19 yang belum usai, masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga harus waspada dengan ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra, dari 604 kasus DBD di Sulawesi Tenggara, terdapat beberapa kasus korban meninggal dunia. 

 

"Kota Kendari yang meninggal 3 orang, Baubau 1 orang, Kabupaten Konsel 1 orang dan Konawe 2 orang," ujar Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara, Dokter Putu Agustin Kusumawati saat ditemui tvonenews, Kamis (13/1).

 

Kadis Kesehatan merincikan ratusan penderita penyakit itu tersebar di 17 kabupaten/kota. Untuk 4 daerah tertinggi yakni Kota Kendari ada 185 kasus, Kabupaten Kolaka 116, Baubau 98 dan Kolaka Utara (Kolut) 43 orang. Selanjutnya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) 37, Konawe 35, Wakatobi 26, Buton Utara (Butur) 16, Muna 13, Muna Barat (Mubar) 12, Buton Tengah (Buteng), Bombana, Kolaka Timur (Koltim) masing-masing 6 kasus dan Konawe Utara (Konut) 5 kasus. Untuk tiga daerah lainnya yang masih aman dan belum terdampak DBD yakni Kabupaten Buton, Busel dan Konawe Kepulauan (Konkep).

 

Selain itu, beberapa penyebab lainnya DBD diantaranya pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya, tinggal atau bepergian ke daerah tropis dan bayi, anak-anak, orang lanjut usia, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

 

Agustin menegaskan, masyarakat diimbau agar tetap waspada. Apalagi curah hujan yang tidak menentu terjadi di Sultra ini berpotensi menjadi salah satu faktor penyebab DBD, dan untuk mencegah sebaran DBD, masyarakat dianjurkan untuk menaati aturan 3 M.

 

"Menguras/membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD," tambahnya.

 

Saat ini juga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota untuk rutin melakukan penyemprotan dibagian-bagian yang berpotensi mejadi sarang atau bermukimnya virus atau nyamuk tersebut. 

 

(Erdika Mukdir / ASM)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:23
01:35
01:45
01:54
01:47
15:24
Viral