- Chaidir
Pascalebaran Harga Bawang di PBU Meulaboh Naik
Aceh Barat, Aceh - Pascalebaran Idul Fitri sejumlah harga bahan pokok di Pasar Bina Usaha (PBU) Meulaboh, Aceh Barat turun secara berangsur. Seperti cabai rawit, merah keriting, dan cabai hijau.
Meski harga cabai terus berangsur turun, namun stok di pasar masih terbatas karena banyak penjual bumbu dapur yang masih tutup dan belum normal seperti hari biasa.
Penjual bumbu dapur di PBU Meulaboh, Ridwan mengatakan, harga cabai rawit lokal berukuran kecil turun sepuluh ribu dari Rp 60 ribu per kilogram (kg), kini menjadi Rp 50 ribu per kg. Begitu juga dengan cabai rawit ukuran besar, pedagang kerap menyebutnya cabai setan, harganya kini menjadi Rp 35 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg.
"Naik harga biasanya karena faktor barang kurang, kalau sesudah lebaran memang harganya kebanyakan turun, karena pasokan dari luar daerah mulai masuk. Meski saya merugi karena harga turun ini, sudah resiko kita dalam dunia usaha," kata Ridwan, Selasa (10/5/2022).
Sama halnya dengan cabai merah keriting, pada beberapa hari lalu masih dijual dengan harga Rp 60 ribu per kg. Sedangkan, untuk saat ini harganya sudah turun menjadi Rp 35 ribu per kg. Sementara, untuk harga bahan dapur seperti tomat masih tergolong normal dan bertahan di harga jual Rp 12 ribu per kg.
"Kalau cabai rawit, cabai merah keriting dari hari lebaran sudah mulai turun, ini karena faktor barang sudah banyak makanya turun, lain tidak ada," ujar Ridwan.
Sementara kenaikan harga terjadi pada bawang putih dari harga Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu. Hal yang sama juga diprediksi pada bawang merah lokal berukuran kecil akan naik menjadi Rp 50 ribu dari harga normal berkisar pasa Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Kalau bawang merah lokal ini naik karena memang tidak ada barang saat ini. Kalau pun ada, itu harganya 50 ribu per kg," sebutnya.
Sementara itu, Maulida salah seorang pembeli menuturkan, meski harga sudah menjadi lebih murah, faktor barang menjadi sedikit karena belum bukanya toko membuat belanjaan ibu rumah tangga masih sedikit.
"Bisa jadi kalau sudah banyak barang kita beli lebih, untuk menyetok kebutuhan rumah. Ini masih belum buka semua, jadi kalau kita borong, orang lain tidak kebagian," katanya menambahkan. (kha/taa)