Petani Sawit di OKU Selatan Sumsel.
Sumber :
  • Fellia Salani

Harga Makin Terpuruk, Petani Sawit di OKU Selatan Terpaksa Jual Rugi

Kamis, 19 Mei 2022 - 02:53 WIB

OKU Selatan, Sumatera Selatan - Para petani sawit di Kabupaten OKU Selatan terpaksa merugi, pada musim panen sawit bulan ini. Ini lantaran harga jual sawit di petani pada para pengepul masih murah.
 
"Sekarang harga jual sawit di petani itu Rp 1500 perkilo. Harga ini turun dari sekitar 3 minggu lalu, yang masih dibeli pengepul Rp 2000 perkilo," ungkap Kotada salah satu pekebun sawit di Muaradua OKU Selatan, Rabu (18/5/2022).
 
Harga sawit yang murah tersebut, disebut para petani terimbas dari sejak keputusan Presiden Jokowi larangan untuk ekspor sawit. Sejak saat itu, harga jual sawit dipetani yang sempat tinggi menyentuh angka Rp5000 per kilo, langsung melorot.
 
Harga itu terus turun, hingga sampai dengan saat ini yang berada dikisaran harga Rp1500 per kilo. Anjloknya harga sawit ini juga yang cukup dikeluhkan para pekebun sawit.
 
"Susahnya itu, pas harga murahnya saat kita masa panen. Sawit ini, tidak bisa kita tunda kalau panen. buahnya juga tidak bisa ditimbun karna bisa busuk," ujarnya.
 
Kondisi ini juga yang memaksa para pekebun sekarang, terpaksa tetap ikut jual murah. Ketika masa panen tiba, buah-buah sawit ini biasannya langsung akan dipanen oleh para pengepul yang sudah biasa membeli.
 
"Kalau seperti kami ini kan sitemnya 50:50 dengan pengurus kebun. Belum dipotong kebutuhan pupuk, racun rumput, dan keperluan pengelolaan kebun. Etimasi kita cuma terima hasil 1/3. Hitungannya tidak balik modal dengan biaya urus selama ini," ujarnya.
 
Muarahnya harga sawit ini juga diharapkan seluruh petani, kedepan bisa diatasi pemerintah. Karena jika melihat efek dari larangan ekspor pemerintah ini, hanya masih terasa berimbas pada pekebun sawit. Karena harga jual buah sawit yang rendah.
 
"Tetapi harga untuk minyak gorengnya sendiri, sampai dengan saat ini masih mahal. Walaupun ekspor dilarang, minyak goreng masih tidam turun masih saja diharga Rp 25.000 per liter. Jadi, masyarakat tetap susah, pekebun sawit juga susah," timpal Ariansyah salah satu pekebun sawit lainya. (ASI/ade)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:38
03:09
10:13
04:52
03:06
01:24
Viral