Awan Panas Guguran Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, Kamis (4/1/24).
Sumber :
  • Tim tvOne - Nuryanto

Awan Panas Gunung Merapi Meluncur Sejauh 1,8 Kilometer ke Arah Kali Bebeng

Kamis, 4 Januari 2024 - 21:31 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Awan panas guguran kembali meluncur dari puncak Gunung Merapi, Kamis (04/01/24) petang.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat, awan panas guguran meluncur pukul 18.18 WIB dengan amplitudo max 19 mm, durasi 155.56 detik.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menyebutkan, awan panas guguran dengan jarak luncur 1,8 kilometdr (1800 meter) ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).

"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.  Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga," jelas Budi.

Dari periode pengamatan oleh Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta, sejak pukul 12.00 -18.00 WIB, Kamis (02l4/01/2024), Gunung Merapi mengalami kegempaan guguran 16 kali dan 5 kali gempa hybrid/fase banyak.

Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso menyampaikan, dari data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

BPPTKG Yogyakarta juga merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,"pungkas Budi. (nur/buz) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:07
03:49
01:14
08:35
01:28
01:58
Viral