Ilustras.
Sumber :
  • Pixabay

Pemkot Akan Dampingi 15 Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru SD Swasta di Yogyakarta

Kamis, 11 Januari 2024 - 16:36 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2) Kota Yogyakarta akan memberikan pendampingan untuk anak-anak yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru di salah satu SD swasta di wilayahnya.

Sebagai informasi, sebanyak 15 siswa SD swasta di Kota Yogyakarta diduga menerima pelecehan seksual dan kekerasan oleh oknum guru, di mana kasus tersebut telah dilaporkan ke Polresta Yogyakarta.

Plt Kepala DP3AP2 Kota Yogyakarta, Sarmin, menyatakan, sejauh ini pihaknya berada dalam posisi siap, ketika diminta melakukan pendampingan untuk anak-anak korban dugaan pelecehan seksual tersebut.

Hanya saja, instansinya masih menunggu surat dari Polresta Yogya, karena dari sekolah melalui kuasa hukumnya sudah langsung melimpahkan kasus ini pada kepolisian.

"Ketika nanti surat sudah ada, langsung kita lakukan pendampingan secara psikologis. Langsung kita turunkan psikolog-psikolog kita untuk mendampingi korban anak-anak tersebut," ujarnya Kamis (11/1/24).

"Karena ranah aduannya ke Polresta, bukan ke UPT PPA. Sehingga, terkait dengan hal ini, kami menunggu dari Polresta dahulu," tambah Sarmin.

Dirinya menyampaikan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Yogya untuk menindalanjuti sengkarut itu.

Menurutnya, dari KPAID Kota Yogyakarta pun sudah berencana menemui langsung kuasa hukum korban, untuk menggali informasi riil dan detail.

"Termasuk nanti yang kita dampingi adalah anak-anak yang tidak menjadi korban. Karena kami khawatir ada semacam trauma massal di sana, sehingga harus kita pulihkan, harus kita perkuat," ujarnya.

Sementara pihak Kuasa Hukum Kepala SD tersebut telah melaporkan kasus dugaan pelecehan anak ke Polresta Yoggakarta pada Senin (08/01/2024). 

Kuasa hukum kepala SD tersebut, Elna Febiastuti, mengatakan ada 15 siswa yang diduga menjadi korban oknum guru itu.

"Jumlah siswa 15, perempuan dan laki-laki. Kondisi psikologinya yang kami cemaskan," kata Elna. (nur/buz) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:09
02:00
01:14
02:34
06:16
02:18
Viral