- Tim tvOne - Santosa Suparman
Menteri Kesehatan Apresiasi Model Vaksin Jimpitan Plus Untuk Lansia di Bantul
Bantul, DIY -Kegiatan vaksin jimpitan plus yang digelar oleh Pemerintah Desa Sumbermulyo bekerjsa sama dengan relawan yang ada di Bantul mendapatkan apresiasi dan pujian dari menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Vaksin jimpitan plus adalah vaksin terhadap para lansia yang memiliki komorbid. Para lansia ini dijemput dengan menggunakan ambulan ke rumahnya masing-masing dan dibawa ke sentra penyuntikan vaksin di halaman gedung SD Muhammadiyah Jogodayoh Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul.
" Kami dibantu oleh para relawan yang menyediakan ambulan dan kursi roda untuk menjemput para lansia di rumahnya untuk disuntik vaksin. Hari ini ada 17 ambulan dari berbagai lembaga dan relawan," ungkap Anik Widayani, Lurah Desa Sumbermulyo, usai mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vakinasi jimpitan plus Jumat (21/1/2022).
"Kami hanya mentargetkan 15 ambulan ternyata antusias para relawan tinggi sehingga ambulan yang menjemput para lansia untuk divaksin ada 17. Inilah kebersamaan kita dalam menangani pandemi covid 19," lanjutnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan strategi ini efektif dalam menjaring penerima vaksin Covid-19. Terlebih sasaran utama dari gerakan vaksinasi jimpitan plus ini adalah para lanjut usia (lansia) dengan komorbid maupun non komorbid.
" Kearifan lokal menjadi kekuatan tersendiri. Pelaksanaan vaksinasi di masyarakat tak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Terbukti pelaksanaan di beberapa provinsi diinisiasi oleh kelompok masyarakat dan relawan," kata Budi Gunadi Sadikin, ditemui ketika meninjau Vaksin Jimpitan Plus di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul.
"Vaksin di Indonesia itu sudah mencapai 300 juta. Nomor 4 di dunia. Ini karena peran masyarakat yang cukup tinggi. Kegiatan vaksinasi yang dilakukan oleh masyarakat sendiri ini jadi gerakan bukan program pemerintah,” ungkap Menteri Kesehatan.
Contohnya, imbuh Menkes, adalah Vaksin Jimpitan Plus ini. Seluruh elemen masyarakat bergotong royong dalam penyelenggaran vaksin. Menjemput para lansia di kediamannya masing-masing untuk dibawa ke sentra vaksin.
" Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat disiniterhadap pentingnya vaksin Covid-19 sangatlah tinggi. Membentuk sistem kekebalan tubuh di lingkungannya masing-masing," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menegaskan tidak mudah untk melakukan vaksinasi terhadap para lansia. Mereka biasanya terkendala mobiltas untuk menuju lokasi vaksin.
Baik terkendala kesehatan fisik maupun sarana prasarana agar bisa mendapat vaksin Covid-19. Gerakan jimpitan plus di Sumbermulyo ini menjadi salah satu solusi.
“ Kami pemkab Bantul terus lakukan percepatan vaksin terutama bagi kalangan lansia. Orang yang punya hambatan fisik kami jemput. Lalu melalui drive thru sehingga capaian vaksin untuk lansia dapat tercapai dengan baik dan cepat,” Kata Abdul Halim.
Selain igltu, imbuh Abdul Halim Muslih, Pemkab Bantul juga menyasar kepada kelompok resistensi, yakni adanya penolakan vaksin atas dasar ideologis agama. Kondisi ini terpantau di Kapanewon Sewon, Kapanewon Banguntapan dan Kapanewon Kasihan.
Pemkab melakukan pendekatan yang melibatkan Nahdahtul Ulama Muhammadiyah untuk memberikan edukasi. Sehingga para penolak yakin bahwa vaksin Covid-19 tidak bertentangan dengan agama.
“ Setelah menerima penjelasan, mereka mau divaksin," pungkas Abdul Halim Muslih. (Santosa Suparman/Buz )