Driver Travel Wisata Banting Setir Jadi Tukang Cuci Mobil (13/10).
Sumber :
  • Tim tvOne - Ari Wibowo

Terpukul Pandemi, Puluhan Sopir Travel Wisata di Kulon Progo Banting Setir Kerja Serabutan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 18:41 WIB

Kulon Progo, DIY - Pandemi covid -19 yang tak kunjung usai membawa dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Salah satunya yang dirasakan para sopir travel wisata di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Minimnya pemasukan membuat mereka harus berputar otak untuk menyambung hidup, salah satunya dengan alih profesi dan menjual aset-aset berharga. 

Paguyuban Driver Kulonprogo, yang terdiri dari sopir travel, biro pariwisata dan rental mobil. Mayoritas anggota yang totalnya mencapai 45 orang itu kini mencari penghasilan dari pekerjaan sampingan, mulai dari bertani, buka usaha pencucian mobil dan motor serta berdagang. 

"Selama Pandemi ini yang jelas penghasilan menurun, tidak ada kerjaan, akhirnya banyak yang beralih ke tani, seperti saya yang buka cucian motor mobil, ada juga yang jualan seperti itu lah," ungkap Ketua Paguyuban Driver Kulonprogo, Sidik Pranowo, saat ditemui di Basecamp Paguyuban Driver Kulon Progo di Kecamatan Panjatan. 

Untuk sementara kata Sidik hasil dari pekerjaan sampingan itu cukup  membantu perekonomian para anggota. Namun karena hasil yang diperoleh jauh lebih sedikit dibandingkan pekerjaan pokok, tak sedikit para anggota terpaksa menjual aset-aset berharga mereka termasuk unit kendaraan operasional kerja. 

"Sementara kita masih bisa bertahan dengan kerjaan sampingan itu, cuma ada yang rencana mau jual unit untuk nutup cicilan, termasuk ini (mobil miliknya) mau dijual juga. Karena ini pandemi yang berkepanjangan, levelnya juga naik turun, kita ya gimana lagi seperti itu untuk bertahan," ucapnya. 

Sidik mengatakan selama pandemi COVID-19 melanda pendapatan anggota paguyuban turun drastis. Jika dalam kondisi normal para sopir travel bisa narik hingga 20 kali perjalanan, saat ini hanya bisa dihitung dengan jari. 

"Kadang seminggu gak jalan, Kadang seminggu sekali. Gak mesti. Kalau kemarin sebelum pandemi, masih normal, rata-rata dalam sebulan bisa sampai 20 kali. Semoga aja pandemi bisa segera berakhir, dan PPKM disudahi, tempat wisata segera dibuka supaya kita bisa bekerja seperti biasanya," ucapnya. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
01:41
01:47
06:30
01:40
02:00
Viral